IPTEK dalam bidang Teknik
Industri
Perkembangan teknologi di dunia tidak dapat dilepaskan
atau dipisahkan dari perkembangan ekonomi. Keterkaitan ini disebabkan oleh
perkembangan berbagai jenis ilmu pengetahuan yang merupakan dasar inovasi dalam
menghasilkan teknologi-teknologi baru, baik berupa bagian dari produk maupun
bagian dari proses produksi. Perkembangan teknologi dibidang industri
memberikan pengaruh yang luas pada kegiatan produksi di industri. Teknologi
terbaru dan canggih merupakan kebutuhan dalam mencapai produk yang berkualitas,
sehingga perawatan terhadap peralatan wajib dilakukan.
Jika ditinjau
dalam dasawarsa terakhir, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sudah
semakin cepat dan canggih, bahkan daur hidup suatu produk (product life cycle) terasa makin memendek, khususnya dalam bidang
industri elektronika dan informatika. Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK) tentunya paralel dengan meningkatnya keterampilan dan
pengetahuna manusia, sehingga perkembangan tersebut telah didayagunakan untuk
memperluas ruang lingkup aplikasinya sehingga memberikan dampak yang sangat
luas terhadap bidang industri lainnya dan terhadap alat bantu (tools). Hampir semua negara industri
maju memberikan prioritas pada upaya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi
dengan melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan (research and development) industri dan teknologi khususnya dalam
bidang teknologi manufaktur, teknologi produk maupun teknologi proses.
Demikian juga dengan negara-negara berkembang yang
saat ini telah sadar akan pentingnya pengusaan ilmu pengetahuan dan teknologi
sebagai bagian dari pembangunan nasionalnya, sehingga saling berlomba dalam
meningkatkan penguasaan serta pengembangan akan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Upaya negara-negara berkembang ini masih berorientasi pada peningkatan daya
saing dalam rangka membuka akses menuju pasar internasional.
Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia
terasa semakin terlihat sejak dicanangkannya program industrialisasi sebagai
bagian dari pembangunan nasional pada Pelita I yang lalu, dan sedang merampungkan
pelaksanaan Pelita V serta menyongsong awal era tinggal landas pada Pelita VI.
Menteri Negara Riset dan Teknologi mengemukakan
Strategi Transformasi Industri dan Teknologi yang dirancang dengan
mempertimbangkan letak geografis dari tanah air dan potensi serta pendayagunaan
seluruh sumber daya yang ada, dapat dijadikan dasar dalam menetapkan
langkah-langkah yang akan ditempuh dalam mentransformasikan bangsa Indonesia
dari yang mulanya berwawasan pertanian menjadi masyarakat berwawasan industri.
Hal tersebut dapat berdampak positif dengan berkembangnya sektor industri dan
sektor pertanian secara bersama-sama. Mentri Perindustrian juga pernah
mengutarakan strategi keterkaitan antara industri sebagai dasar dalam
meningkatkan nilai tambah dalam sektor industri, diman seluru strategu tersebut
bermuara pada peningkatan kemampuan akan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi
(IPTEK). Sementara itu, masih terdapat beberapa hambatan yang sangat terlihat
jelas dalam operasionalisasi dari strategi transformasi industri dan teknologi
melalui ilmu pengetahuan dan teknologi, yaitu:
1. Teknologi
2. Modal
3. Manusia
Pembangunan teknologi diarahkan
pada kemampuan penguasaan teknologi dan rekayasa sebagai pemacu kemampuan
melakukan inovasi dan percepatan pembangunan guna mewujudkan kesejahteraan
rakyat. Masyarakat digiatkan untuk berperan aktif dalam upaya
penguasaan dan pemanfaatan teknologi dalam rangka mengembangkan
keunggulan kompetitif sehingga mampu menghasilkan barang dan jasa yang lebih
unggul dan bersaing dengan menggunakan teknologi mutakhir. Budaya ilmu
pengetahuan dan teknologi ditumbuhkembangkan dengan selalu memperhatikan
nilai-nilai luhur bangsa agar sikap dan perilaku masyarakat makin terangsang untuk
menguasai dan mengembangkan ilmu pengetahuan
dan teknologi.
Kemampuan untuk mengkaji dan memahami
teknologi yang tepat perlu ditingkatkan untuk
menunjang transformasi teknologi melalui kajian berbagai ilmu pengetahuan terapan.
Pemahaman teknologi secara mendasar, rinci, dan mendalam dilakukan
melalui pelaksanaan program yang konkret untuk memproduksi barang dan jasa. Kemampuan alih teknologi perlu dikembangkan
menjadi kemampuan pengintegrasian dan penciptaan teknologi baru untuk menghasilkan produk baru, yang dicerminkan oleh
kemampuan membuat rancang bangun dan rekayasa industri serta kemampuan memproduksi. Pengembangan
kemampuan rancang bangun dan rekayasa harus diupayakan untuk mendorong
penyempurnaan proses produksi dan pertumbuhan berbagai jenis industri unggulan
yang mampu menghasilkan barang dan jasa yang
dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, dan mampu menghadapi persaingan
pasar dalam negeri dan pasar luar negeri.
Program teknologi ditujukan pada
usaha mengkaji, menerapkan, dan mengembangkan cara, metode, teknik, dan peranti
rekayasa baru yang lebih efisien dan efektif untuk mengintegrasikan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi keperluan
pengembangan kemampuan rancang bangun dan pelaksanaan produksi barang dan jasa,
baik untuk menyempurnakan produk barang dan jasa yang telah ada
maupun membangun yang baru. Tujuan utama program
teknologi adalah untuk meningkatkan sektor industri dalam
menghasilkan barang dan jasa yang memiliki unjuk kerja dan tingkat harga
yang kompetitif seiring dengan tujuan mendorong keberhasilan
dalam pemecahan masalah pembangunan bagi daerah yang tertinggal dan penduduk miskin. Dengan demikian, program
teknologi akan mencakup upaya untuk mengkaji dan menerapkan kemajuan teknologi yang telah berkembang dan diterapkan
secara efektif di negara-negara maju,
serta meneliti dan mengembangkan pengintegrasian kemajuan ilmu pengetahuan
terapan dan ilmu pengetahuan dasar bagi keperluan meningkatkan daya guna teknologi
tersebut serta mengadaptasikan teknologi tersebut pada berbagai aplikasi.
Dalam bidang kebutuhan dasar manusia
yang antara lain meliputi
produksi pangan dan pelestarian swasembada pangan akan diupayakan pengembangan teknologi produksi pangan
yang berwawasan lingkungan
hidup, pengembangan teknologi produksi pangan di lahan
marjinal, pengembangan sumber pangan hewani, paket pengembangan teknologi yang tidak tergantung cuaca dan musim, serta teknologi diversifikasi pangan dalam
upaya mencapai pola pangan
berimbang. Selain itu, akan diteliti tingkat residupestisida dan kandungan berbagai logam berat pada
bahan pangan, kajian keamanan pangan terhadap
kontaminasi mikroba patogen, keterkaitan
status gizi dengan kemiskinan dan penyakit degeneratif, pengembangan
indikator gizi, dan sistem komunikasi, informasi, dan edukasi. Dalam bidang
perumahan dan permukiman upaya dititikberatkan
pada pengembangan teknologi konstruksi perumahan padat penghuni, konstruksi rumah murah dan minim perawatan,
konstruksi rumah tahan gempa, peningkatan efisiensi proses pembangunan perumahan, serta pengembangan
teknologi produksi dan diversifikasi
material bangunan. Dalam bidang pendidikan akan diteliti cara-cars
meningkatkan kemampuan guru dan tenaga pengajar termasuk sistem pembinaan
kemampuan mengajar dan kesejahteraannya, serta peningkatan kemampuan manajemen
bagi para pengelola.
Dalam upaya mendukung program penyediaan energi, fokus
penguasaan teknologi energi ditujukan pada pengembangan listrik tenaga sel
bahan bakar serta energi pasang surut dan konversi perbedaan temperatur air
laut. Selain itu, akan diteliti cara-cara rehabilitasi
lahan kritis dan penanggulangan degradasi tanah. Dalam upaya menekan dampak bencana alam, akan dilakukan
riset mitigasi mencakup perkiraan daerah banjir, tanah longsor, dan
evaluasi dampak bencana.
Peningkatan penguasaan teknologi
dalam industri penerbangan dititikberatkan pada pengembangan sistem avionik. Adapun
dalam industri energi ditujukan untuk
menguasai teknologi sistem jaringan listrik. Untuk industri kimia akan
dikembangkan bahan peledak emulsi sampai
tahap pabrik percobaan dan amunisi ringan. Dalam bidang industri peralatan pertanian juga akan dikembangkan
pabrik percontohan produksi gula nipah dan produksi pulp dari limbah tandan
sawit, sedangkan untuk industri pertahanan dan keamanan akan dilanjutkan pengembangan sistem deteksi bawah air. Selain itu, juga akan ditingkatkan kemampuan nasional di bidang
industri material barn yang meliputi bahan logam, polimer, keramik, dan gelas. Industri kimia dan proses akan diprioritaskan
untuk mampu mengganti bahan impor, mengendalikan
bahan kimia berbahaya, dan
mengembangkan teknologi pengolahan limbah dan
daur ulang yang murah. Industri
transportasi dititikberatkan pada peningkatan kemampuan pembuatan mesin, komponen
otomotif, dan uji performansi.
Program kemitraan
riset di bidang teknologi dikembangkan dalam bentuk kerja sama antara badan
usaha milik negara (BUMN), lembaga penelitian pemerintah, pihak perguruan tinggi negeri dan swasta, serta pengusaha
nasional. Pengembangan kemitraan riset di
bidang teknologi terutama ditujukan untuk mendukung pengembangan teknik
produksi yang berkaitan dengan peningkatan mutu produksi dan berpotensi dalam
peningkatan kemampuan ekspor. Demikian pula, program kemitraan riset dilaksanakan sebagai upaya pemecahan masalah
pembangunan di daerah yang kurang
berkembang, dan membantu kemampuan teknologi industri bagi pengusaha kecil
serta koperasi. Program kemitraan
juga dilakukan dalam upaya pengembangan teknologi, termasuk manajemen
teknologi, yang dilakukan melalui kemitraan di bidang pendidikan dan penelitian untuk menciptakan jumlah dan kualitas SDM iptek
yang dibutuhkan oleh industri, dunia usaha, dan pengembangan pendidikan iptek.
Sumber:
Nama : Arif
Junisman Mendrofa
NPM : 314 13
323
Kelas : 2ID06
Tidak ada komentar:
Posting Komentar