Jumat, 23 Januari 2015

Tugas 10 Ilmu Sosial Dasar #

IPTEK dalam bidang Teknik Industri

        Perkembangan teknologi di dunia tidak dapat dilepaskan atau dipisahkan dari perkembangan ekonomi. Keterkaitan ini disebabkan oleh perkembangan berbagai jenis ilmu pengetahuan yang merupakan dasar inovasi dalam menghasilkan teknologi-teknologi baru, baik berupa bagian dari produk maupun bagian dari proses produksi. Perkembangan teknologi dibidang industri memberikan pengaruh yang luas pada kegiatan produksi di industri. Teknologi terbaru dan canggih merupakan kebutuhan dalam mencapai produk yang berkualitas, sehingga perawatan terhadap peralatan wajib dilakukan.
         Jika ditinjau dalam dasawarsa terakhir, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sudah semakin cepat dan canggih, bahkan daur hidup suatu produk (product life cycle) terasa makin memendek, khususnya dalam bidang industri elektronika dan informatika. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) tentunya paralel dengan meningkatnya keterampilan dan pengetahuna manusia, sehingga perkembangan tersebut telah didayagunakan untuk memperluas ruang lingkup aplikasinya sehingga memberikan dampak yang sangat luas terhadap bidang industri lainnya dan terhadap alat bantu (tools). Hampir semua negara industri maju memberikan prioritas pada upaya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan (research and development) industri dan teknologi khususnya dalam bidang teknologi manufaktur, teknologi produk maupun teknologi proses.
           Demikian juga dengan negara-negara berkembang yang saat ini telah sadar akan pentingnya pengusaan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai bagian dari pembangunan nasionalnya, sehingga saling berlomba dalam meningkatkan penguasaan serta pengembangan akan ilmu pengetahuan dan teknologi. Upaya negara-negara berkembang ini masih berorientasi pada peningkatan daya saing dalam rangka membuka akses menuju pasar internasional.
                Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terasa semakin terlihat sejak dicanangkannya program industrialisasi sebagai bagian dari pembangunan nasional pada Pelita I yang lalu, dan sedang merampungkan pelaksanaan Pelita V serta menyongsong awal era tinggal landas pada Pelita VI.
               Menteri Negara Riset dan Teknologi mengemukakan Strategi Transformasi Industri dan Teknologi yang dirancang dengan mempertimbangkan letak geografis dari tanah air dan potensi serta pendayagunaan seluruh sumber daya yang ada, dapat dijadikan dasar dalam menetapkan langkah-langkah yang akan ditempuh dalam mentransformasikan bangsa Indonesia dari yang mulanya berwawasan pertanian menjadi masyarakat berwawasan industri. Hal tersebut dapat berdampak positif dengan berkembangnya sektor industri dan sektor pertanian secara bersama-sama. Mentri Perindustrian juga pernah mengutarakan strategi keterkaitan antara industri sebagai dasar dalam meningkatkan nilai tambah dalam sektor industri, diman seluru strategu tersebut bermuara pada peningkatan kemampuan akan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Sementara itu, masih terdapat beberapa hambatan yang sangat terlihat jelas dalam operasionalisasi dari strategi transformasi industri dan teknologi melalui ilmu pengetahuan dan teknologi, yaitu:
1. Teknologi 
2. Modal
3. Manusia

          Pembangunan teknologi diarahkan pada kemampuan penguasaan teknologi dan rekayasa sebagai pemacu kemampuan melakukan inovasi dan percepatan pembangunan guna mewujudkan kesejahteraan rakyat. Masyarakat digiatkan untuk berperan aktif dalam upaya penguasaan dan pemanfaatan teknologi dalam rangka mengembangkan keunggulan kompetitif sehingga mampu menghasilkan barang dan jasa yang lebih unggul dan bersaing dengan menggunakan teknologi mutakhir. Budaya ilmu pengetahuan dan teknologi ditumbuhkembangkan dengan selalu memperhatikan nilai-nilai luhur bangsa agar sikap dan perilaku masyarakat makin terangsang untuk menguasai dan mengembang­kan ilmu pengetahuan dan teknologi.
           Kemampuan untuk mengkaji dan memahami teknologi yang tepat perlu ditingkatkan untuk menunjang transformasi teknologi melalui kajian berbagai ilmu pengetahuan terapan. Pemahaman teknologi secara mendasar, rinci, dan mendalam dilakukan melalui pelaksanaan program yang konkret untuk memproduksi barang dan jasa. Kemampuan alih teknologi perlu dikembangkan menjadi kemampuan pengintegrasian dan penciptaan teknologi baru untuk menghasilkan produk baru, yang dicerminkan oleh kemampuan membuat rancang bangun dan rekayasa industri serta kemampuan memproduksi. Pengembangan kemampuan rancang bangun dan rekayasa harus diupayakan untuk mendorong penyempurnaan proses produksi dan pertumbuhan berbagai jenis industri unggulan yang mampu menghasilkan barang dan jasa yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, dan mampu menghadapi persaingan pasar dalam negeri dan pasar luar negeri.
        Program teknologi ditujukan pada usaha mengkaji, menerapkan, dan mengembangkan cara, metode, teknik, dan peranti rekayasa baru yang lebih efisien dan efektif untuk mengintegrasikan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi keperluan pengembangan kemampuan rancang bangun dan pelaksanaan produksi barang dan jasa, baik untuk menyempurnakan produk barang dan jasa yang telah ada maupun membangun yang baru. Tujuan utama program teknologi adalah untuk meningkatkan sektor industri dalam menghasilkan barang dan jasa yang memiliki unjuk kerja dan tingkat harga yang kompetitif seiring dengan tujuan mendorong keberhasilan dalam pemecahan masalah pembangunan bagi daerah yang tertinggal dan penduduk miskin. Dengan demikian, program teknologi akan mencakup upaya untuk mengkaji dan menerapkan kemajuan teknologi yang telah berkembang dan diterapkan secara efektif di negara-negara maju, serta meneliti dan mengembangkan pengintegrasian kemajuan ilmu pengetahuan terapan dan ilmu pengetahuan dasar bagi keperluan meningkatkan daya guna tek­nologi tersebut serta mengadaptasikan teknologi tersebut pada berbagai aplikasi.
          Dalam bidang kebutuhan dasar manusia yang antara lain meliputi produksi pangan dan pelestarian swasembada pangan akan diupayakan pengembangan teknologi produksi pangan yang berwawasan lingkungan hidup, pengembangan teknologi produksi pangan di lahan marjinal, pengembangan sumber pangan hewani, paket pengembangan teknologi yang tidak tergantung cuaca dan musim, serta teknologi diversifikasi pangan dalam upaya mencapai pola pangan berimbang. Selain itu, akan diteliti tingkat residupestisida dan kandungan berbagai logam berat pada bahan pangan, kajian keamanan pangan terhadap kontaminasi mikroba patogen, keterkaitan status gizi dengan kemiskinan dan penyakit degeneratif, pengembangan indikator gizi, dan sistem komunikasi, informasi, dan edukasi. Dalam bidang perumahan dan permukiman upaya dititikberatkan pada pengembangan teknologi konstruksi perumah­an padat penghuni, konstruksi rumah murah dan minim perawatan, konstruksi rumah tahan gempa, peningkatan efisiensi proses pembangunan perumahan, serta pengembangan teknologi produksi dan diversifikasi material bangunan. Dalam bidang pendidikan akan diteliti cara-cars meningkatkan kemampuan guru dan tenaga pengajar termasuk sistem pembinaan kemampuan mengajar dan kesejahteraannya, serta peningkatan kemampuan manajemen bagi para pengelola.
         Dalam upaya mendukung program penyediaan energi, fokus penguasaan teknologi energi ditujukan pada pengembangan listrik tenaga sel bahan bakar serta energi pasang surut dan konversi perbedaan temperatur air laut. Selain itu, akan diteliti cara-cara rehabilitasi lahan kritis dan penanggulangan degradasi tanah. Dalam upaya menekan dampak bencana alam, akan dilakukan riset mitigasi mencakup perkiraan daerah banjir, tanah longsor, dan evaluasi dampak bencana.
       Peningkatan penguasaan teknologi dalam industri penerbangan dititikberatkan pada pengembangan sistem avionik. Adapun dalam industri energi ditujukan untuk menguasai teknologi sistem jaringan listrik. Untuk industri kimia akan dikembangkan bahan peledak emulsi sampai tahap pabrik percobaan dan amunisi ringan. Dalam bidang industri peralatan pertanian juga akan dikembangkan pabrik percontohan produksi gula nipah dan produksi pulp dari limbah tandan sawit, sedangkan untuk industri pertahanan dan keamanan akan dilanjutkan pengembangan sistem deteksi bawah air. Selain itu, juga akan ditingkatkan kemampuan nasional di bidang industri material barn yang meliputi bahan logam, polimer, keramik, dan gelas. Industri kimia dan proses akan diprioritas­kan untuk mampu mengganti bahan impor, mengendalikan bahan kimia berbahaya, dan mengembangkan teknologi pengolahan limbah dan daur ulang yang murah. Industri transportasi dititikberatkan  pada peningkatan kemampuan pembuatan mesin, komponen otomotif, dan uji performansi.
        Program kemitraan riset di bidang teknologi dikembangkan dalam bentuk kerja sama antara badan usaha milik negara (BUMN), lembaga penelitian pemerintah, pihak perguruan tinggi negeri dan swasta, serta pengusaha nasional. Pengembangan kemi­traan riset di bidang teknologi terutama ditujukan untuk mendu­kung pengembangan teknik produksi yang berkaitan dengan pe­ningkatan mutu produksi dan berpotensi dalam peningkatan kemampuan ekspor. Demikian pula, program kemitraan riset dilaksanakan sebagai upaya pemecahan masalah pembangunan di daerah yang kurang berkembang, dan membantu kemampuan teknologi industri bagi pengusaha kecil serta koperasi. Program kemitraan juga dilakukan dalam upaya pengembangan teknologi, termasuk manajemen teknologi, yang dilakukan melalui kemitraan di bidang pendidikan dan penelitian untuk menciptakan jumlah dan kualitas SDM iptek yang dibutuhkan oleh industri, dunia usaha, dan pengembangan pendidikan iptek.                                                                           


Sumber:


Nama   : Arif Junisman Mendrofa
NPM   : 314 13 323
Kelas   : 2ID06


Tidak ada komentar:

Posting Komentar