Rabu, 30 Maret 2016

Pengetahuan Lingkungan Part 1

Mengenal Ekologi Lingkungan dan Ekologi Industri

Jika ada yang pernah dengar ekologi lingkungan apa lagi ekologi industri seperti eco industrial park, maka dalam postingan kali ini akan membahas mengenai ekologi lingkungan, serta hubungannya dengan industri sehingga disebut dengan ekologi industri, juga asas-asas lingkungan yang berlaku. Berikut pembahasannya secara lengkap.
Ekologi berasal dari bahasa Yunani yaitu ‘oikos’ (rumah atau tempat hidup) dan ‘logos’ (ilmu). Ekologi merupakan ilmu yang mempelajari organisme dalam tempat hidupnya atau mempelajari hubungan timbal-balik antara organisme dengan lingkungannya. Ekologi hanya bersifat eksploratif dengan tidak melakukan percobaan, jadi hanya mempelajari apa yang ada dan apa yang terjadi di alam.
Pembahasan mengenai ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem yang merupakan lingkungan dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor biotik antara lain suhu, air, kelembapan, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluka hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling mempengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan. Sementara, ilmu lingkungan mempelajari tempat dan peranan manusia di antara makhluk hidup dan komponen kehidupan lainnya. Hal ini yang dapat disebut bahwa ilmu lingkungan sebagai ekologi terapan. Ekologi terapan yaitu bagaimana menerapkan berbagai prinsip dan ketentuan ekologi itu dalam kehidupan manusia. Singkatnya, bahwa ilmu lingkungan adalah penggabungan ekologi yang dilandasi dengan tatanan alam.


Ekologi lingkungan sangat berhubungan dengan bidang industri. Konsep keterkaitan antara ekologi lingkungan dengan industri disebut dengan dengan ekologi industri. Ekologi industri merupakan salah satu konsep untuk menerapkan pembangunan berkelanjutan. Ekologi industri merupakan multi disiplin ilmu yang membahas masalah sistem industri, aktivitas ekonomi, dan hubungannya yang fundamental dengan sistem alam. Ide ekologi industri dianalogikan dengan sistem ekologi alam, yang biasanya digerakkan oleh energi matahari, ekosistem, termasuk di dalamnya hubungan mutualisme antar berbagai jasad renik dan lingkungan sekitarnya dimana terjadinya pertukaran material melalui suatu siklus besar. Idealnya sistem yang dibangun dalam ekologi industri juga mengikuti siklus seperti itu, di mana aliran energi, material dan penggunaan sampah hasil olahannya dapat dibentuk dalam suatu siklus tertutup, sehingga dapat mengefisienkan penggunaan sumber daya alam, bahkan bisa melengkapi atau memperkaya sumber daya alam itu sendiri, dan menghasilkan sedikit polusi.
Tujuan dari hubungan antara ekologi lingkungan dengan industri yakni untuk memajukan dan melaksanakan konsep-konsep pembangunan berkelanjutan, baik itu secara global, regional, atau pun pada tingkat lokal, dengan mencoba menemukan antara kebutuhan generasi sekarang dengan generasi yang akan datang. Istilah ekologi industri pertama kali diperkenalkan oleh Harry Zvi Evan dalam sebuah seminar yang diselenggarakan Komisi Ekonomi Eropa di Warsawa, Polandia pada tahun 1973. Lantas melalui artikel yang dimuat oleh Journal for International Labour Review. Evan mendefinisikan ekologi industri sebagai analisis sistematis mengenai operasi industri dengan memasukkan faktor-faktor seperti teknologi, lingkungan, sumber daya alam, aspek biomedis, aspek institusi, hukum, dan sosio-ekonomi.
Penerapan dari konsep ekologi industri menyebabkan kawasan industri dapat mengembangkan sistem pertukaran limbah yang dapat bermanfaat bagi industri tersebut. Indonesia sebagai negara agraris dapat mengembangkan ekologi industri berbasis agroindustri. Keuntungan yang dapat diperoleh yaitu penurunan jumlah konsumsi energi fosil, sumber daya alam, dan mengurangi dampak lingkungan. Biaya produksi juga dapat dikurangi. Indonesia sebagai negara agraris yang besar sangat berpeluang untuk dikembangkan kawasan ekologi industri berbasis industri pengolahan hasil pertanian (agroindustri). Penduduk Indonesia yang mayoritas sebagai petani harus tetap menjadi fokus untuk terus dikembangkan kesejahteraannya. Penataan kawasan ekologi industri dapat dimulai dari pendirian kawasan industri terpadu di dekat kawasan pertanian masyarakat. Ada 4 elemen utama dalam strategi untuk mengimplementasikan konsep ekologi industri antara lain:
o  Optimasi Penggunaan Sumber Daya (Resource)
Melalui sistem ekologi industri berbasis industri tebu dapat menghasilkan konsep rantai makanan industri, yaitu pemanfaatan produk samping dan limbah menjadi bahan baku bagi komponen sistem industri lain. Konsep ini menghasilkan suatu konsep kawasan ekologi industri terpadu. Industri-industri bekerja sama untuk mengoptimasi penggunaan sumber daya yang ada sehingga limbah industri yang dihasilkan bisa diminimalisasi.
o  Siklus Material yang Tertutup dan Minimalisasi Emisi
Pembakaran bahan bakar fosil merupakan sumber utama limbah yang dihasilkan industri. Ekologi industri pada industri tebu diatas secara nyata dapat meningkatkan efisiensi energi dan emisi. Siklus material yang tertutup dapat memberikan keuntungan. Masing-masing industri yang terlibat membutuhkan energi yang jauh lebih kecil karena dibantu oleh pasokan dari energi alternatif yang bersumber dari limbah industri-industri lain. Dengan demikian, dampak lingkungan yang dihasilkan bisa diminimalisir.
o  Proses Dematerialisasi
Tujuan utama ekologi industri tidak hanya untuk menghasilkan suatu siklus aliran material yang tertutup, tetapi juga meminimalkan jumlah aliran bahan dan energi yang digunakan untuk proses produksi. Proses dematerialisasi relatif menjelaskan bahwa suatu proses produksi dan jasa diusahakan dapat menghasilkan produk dan jasa yang sebesar-besarnya dari penggunaan bahan baku yang ada. Proses dematerialisasi absolut menganggap bahwa dalam proses produksi harus meminimalkan penggunaan bahan baku. Pengurangan dan penghilangan ketergantungan pada sumber energi tidak terbarukan. Penggunaan bahan bakar fosil dapat menyebabkan kerusakan lingkungan seperti efek gas rumah kaca, pemanasan global, dan hujan asam. Dalam rangka untuk mensinergikan dengan tujuan utama ekologi industri maka diperlukan langkah perbaikan. Contoh ekologi industri berbasis industri gula di atas dapat diketahui bahwa langkah perbaikan yang dilakukan diantaranya yaitu usaha di(ersifikasi energi terutama energi yang dapat terbarukan yaitu limbah dari industri tebu berupa tetes tebu dimanfaatkan sebagai bahan baku pada industri penyulingan bioetanol.
o  Simbiosis Industri
Simbiosis industri merupakan suatu bentuk kerja sama diantara industri-industri yang berbeda. Bentuk kerja sama ini dapat meningkatkan keuntungan masing-masing industri dan pada akhirnya berdampak positif pada lingkungan. Pada proses simbiosis ini limbah suatu industri diolah menjadi bahan baku industri lain. Proses simbiosis ini akan sangat efektif jika komponen-komponen industri tersebut tertata dalam suatu kawasan industri terpadu. Kawasan ekologi industri dapat diimplementasikan dengan baik jika masing-masing industri dalam kawasan tersebut dapat saling terbuka dan terhubung dengan baik. Perlunya kesepakatan bersama dalam hal ini mengenai pengelolaan kawasan industri bersama dengan tetap berpegang pada prinsip ekonomi dan keselamatan lingkungan. Penerapan kawasan ekologi industri di Indonesia saat ini masih pada tahap pengembangan dan masih sangat sedikit kawasan industri yang menerapkannya. Hal ini disebabkan adanya ketakutan industri untuk membagi informasi tentang bahan baku, proses produksi, dan limbah apa yang dihasilkan. Industri masih menganggap informasi tersebut dapat disalahgunakan oleh industri lain untuk meniru produknya. Peran pemerintah dan masyarakat sebagai konsumen sangat diperlukan untuk mendorong industri menerapkan ekologi industri. Pemerintah dapat berperan dalam pembuatan kebijakan peraturan dan pemberian insentif bagi industri yang menerapkan ekologi industri. Masyarakat sebagai konsumen dapat menekan industri dengan memilih produk yang dihasilkan dari proses yang ramah lingkungan.
Beberapa program yang berkaitan dengan pengembangan industri berwawasan lingkungan melalui:
o  Eco-industrial Park (Estate) (EIP/EIE)
Eco-industrial Park merupakan kawasan industri yang dikembangkan dan dikelola untuk mencapai manfaat lingkungan, ekonomi dan sosial sebanyak mungkin dan juga manfaat bisnis Virtual Eco-industrial Park. Maksudnya industri-industri di suatu daerah yang tidak harus berada dalam suatu kawasan, namun terhubung melalui pertukaran limbah dan kerjasama pada tingkatan yang berbeda.
Eco-Industrial Park

o  By-product Exchange (BPX).
BPX merupakan sekelompok perusahaan yang saling mempertukarkan dan menggunakan produk samping (energi, air, dan bahan) daripada membuangnya sebagai limbah. Istilah-istilah yang sering dipakai BPX adalah industrial ecosystem, by-product synergy, industrial symbiosis, industrial recycling network, green twinning, dan zero emission network.
o  Eco-industrial Network (EIN)
EIN merupakan sekelompok perusahaan di suatu daerah yang bekerjasama untuk meningkatkan kinerja lingkungan, sosial dan ekonomi.
Konsep dasar dalam pengembangan kawasan industri berwawasan lingkungan meliputi ekologi industri, produksi bersih, perencanaan kota, aristektur, dan konstruksi berkelanjutan.

Suatu ilmu yang sudah berkembang dan mengeluarkan banyak hasil, model dan teori yang semakin meningkat jumlanya seperti ilmu lingkungan ini harus didasari oleh asas yang kokoh dan kuat. Berikut ini dijelaskan asas-asas mengenai pengetahuan lingkungan.
Asas 1
Semua energi memasuki sebuah organisme hidup populasi atau ekosistem dapat dianggap sebagai energi yang tesimpan atau terlepaskan. Energi dapat diubah dari suatu bentuk ke bentuk yang lain, tetapi tidak dapat hilang, dihancurkan, atau diciptakan.
Asas 2
Tak ada sistem pengubahan energi yang betul-betul efisien
Asas 3
Materi, energi, ruang, waktu, dan keanekaragaman, semuanya termasuk sumber alam.
Asas 4
Untuk semua kategori sumber alam, kalau pengadaannya sudah mencapai optimum, pengaruh unit kenaikannya sering menurun dengan penambahan sumber alam itu sampai ke suatu tingkat maksimum. Melampaui batas maksimum ini tak aka nada pengaruh yang menguntungkan lagi.
Untuk semua kategori sumber alam (kecuali keanekaragaman dan waktu) kenaikan pengadaannya yang melampaui batas maksimum, bahkan akan berpengaruh merusak karena kesan peracunan. Ini adalah asas penjenuhan. Untuk banyak gejala sering berlaku kemungkinan penghancuran yang disebabkan oleh pengadaan sumber alam yang sudah mendekati batas maksimum.
Asas 5
Ada dua jenis sumber alam dasar, yaitu sumber alam yang pengadaannya dapat merangsang penggunaan seterusnya, dan yang tak mempunyai daya rangsang penggunaan lebih lanjut.
Asas 6
Individu dan spesies yang mempunyai lebih banyak keturunan daripada saingannya, cenderung berhasil mengalahkan saingannya itu.
Asas 7
Kemantapan keanekaragaman suatu komunitas lebih tinggi di alam lingkungan yang ‘mudah diramal’.
Asas 8
Sebuah habitat dapat jenuh atau tidak oleh keanekagaraman takson, bergantung kepada bagaimana nicia dalam lingkungan hidup itu dapat memisahkan takson tersebut.
Asas 9
Keanekaragaman komunitas apa saja sebanding dengan biomasa dibagi produktivitas.
Asas 10
Pada lingkungan yang stabil perbandingan antara biomasa dengan produktivitas (B/P) dalam perjalanan waktu naik mencapai sebuah asimtot.
Asas 11
Sistem yang sudah mantap (dewasa) mengeksplotasi sistem yang belum mantap (belum dewasa).
Asas 12
Kesempurnaan adaptasi suatu sifat atau tabiat bergantung kepada kepentingan relatifnya di dalam keadaan suhu lingkungan.
Asas 13
Lingkungan yang secara fisik mantap memungkinkan terjadinya penimbunan keanekaragaman biologi dalam ekosistem yang mantap, yang kemudian dapat menggalakkan kemantapan populasi lebih jauh lagi.
Asas 14
Derajat pola keteraturan turun-naiknya populasi bergantung kepada jumlah keturunan dalam sejarah populasi sebelumnya yang nanti akan mempengaruhi populasi itu.

Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem yang merupakan lingkungan dengan berbagai komponen penyusunnya. Sementara, ilmu lingkungan mempelajari tempat dan peranan manusia di antara makhluk hidup dan komponen kehidupan lainnya. Hal ini yang dapat disebut bahwa ilmu lingkungan sebagai ekologi terapan. Cabang ilmu dari ekologi adalah Ekologi Tingkah Laku, Ekologi Komunitas dan Sinekologi, Ekologi Fisiologi, Ekologi Ekosistem, Ekologi Evolusi, Ekologi Global, Ekologi Manusia, Ekologi Populasi, Ekologi Akuatik, Ekologi Api, Ekologi Industri, dll.
Konsep keterkaitan antara ekologi lingkungan dengan industri disebut dengan dengan ekologi industri. Ekologi industri merupakan konsep yang menerapkan pembangunan berkelanjutan. Ekologi industri merupakan multi disiplin ilmu yang membahas masalah sistem industri, aktivitas ekonomi, dan hubungannya yang fundamental dengan sistem alam. Penerapan ekologi industri harus didasari oleh asas yang kokoh dan kuat. Asas-asas dalam hal ini mengenai pengetahuan lingkungan.



Sumber:


Tidak ada komentar:

Posting Komentar