Minggu, 02 Oktober 2016

Profil dan Karakter dari Tokoh-tokoh yang Sukses

Profil dan Karakter dari Tokoh-tokoh yang Sukses Karena Bekerja dan Sukses Menjadi Wirausahawan


1.              Profil 3 orang sukses karena bekerja, antara lain:
a.         Rony Gani (Animator Film Hollywood)
Film 3D Avengers dan Pacific Rim merupakan kedua film yang sukses menarik perhatian penonton dengan kekuatan efek visualnya. Film tersebut sukses dengan sentuhan seorang animator Indonesia yang sukses menggemparakan perfilman hollywood. Animator Indonesia tersebut adalah Ronny Gani yang saat ini bekerja di Industrial Light & Magic Singapore, sebuah anak perusahaan Lucas Film. Pekerjaan Ronny sebagai animator adalah menggerak-gerakkan karakter digital yang ada sesuai dengan gambaran yang diinginkan dari sang sutradara.
Pekerjaan Ronny sebagai animator bukan berawal dari cita-citanya semasa kecil. Ketika kuliah, Ronny memutuskan untuk mengambil jurusan arsitektur yang ternyata tidak sesuai dengan hatinya. Kecintaan Ronny terhadap bidang seni ternyata cukup kuat untuk membuatnya mempelajari bidang software 3D lebih dalam lagi secara otodidak. Berawal dari perkenalan dengan software 3D inilah Ronny mengumpulkan dan mempelajari secara otodidak segala macam materi yang berhubungan dengan Computer Animation, mulai dari artikel/video di internet, buku-buku referensi, cd tutorial, seminar, dan segala macam materi lainnya.
Tanpa memiliki pendidikan formal dan pengalaman, Ronny kemudian membuat portfolio dan mencari pekerjaan di bidang yang diinginkannya, yaitu animasi. Rony mendapat pekerjaan pertamanya di Batam selama satu tahun sebagai animator serta mengerjakan proyek bernama “Sing to the Dawn,” sebuah proyek kolaborasi antara studio animasi di Batam dengan perusahaan Singapura.
Akhirnya Ronny memutuskan untuk mencari pekerjaan di Singapura sebagai batu loncatan, setelah mendapat pengalaman kerja di Batam. Proses pencarian kerjanya pun juga sangat mudah dan semuanya dilakukan melalui internet, sampai akhirnya diterima dan diberi ijin kerja di perusahaan lokal Singapura, bernama Sparky Animation. Sparky Animation adalah sebuah perusahaan animasi yang mengerjakan proyek-proyek skala kecil, seperti serial TV dan film DVD.
Enam bulan bekerja di sana, Ronny kemudian mendapatkan pekerjaan di Lucas Film Animation di Singapura selama kurang lebih empat tahun. Pekerjaan Ronny di Lucas Film inilah yang membuatnya terlibat dalam pembuatan serial TV Star Wars: The Clone Wars untuk musim tayang ke-2, 3, dan 4 serta mengerjakan proyek film Pacific Rim dan juga Avengers. Setelah berkarir di bidang animasi selama beberapa tahun, Ronny mengaku pekerjaannya sebagai animator ini bukanlah pekerjaan impian, namun bisa dikatakan sebagai suatu proses dalam karirnya.
Tantangan yang dihadapi Ronny juga tidak mudah dalam perjuangannya untuk meraih posisi sekarang ini. Mulai dari tingkat persaingan yang tinggi sebagai animator serta masalah pengetahuan tentang animasi itu sendiri yang terbatas. Sesuai motto Ronny Gani “Nothing that is really big, that would be able to stop me from getting what I want to reach,” Ronny tidak pernah menyerah sampai ia meraih posisinya sekarang ini.

b.         Friderica Widyasari Dewi (Pemimpin PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia)
Friderica Widyasari Dewi, dikenal publik dengan nama Kiki Widyasari semula berprofesi sebagai pekerja seni di Indonesia sejak usianya 16 tahun. Kiki merupakan dara cantik kelahiran Cepu, 28 November 1975, dulu pernah berperan aktif di sinetron Bulan Masih Perawan, Angling Darma, Panji, dan Doaku Harapanku. Meski sukses dalam dunia entertainment, pada nyatanya sama sekali tak terbesit menjadi selebriti. Sejak awal keinginan kuatnya adalah menjadi seorang ahli ekonomi.
Latar belakang pendidikannya juga bukan sembarangan. Ayahnya seorang dosen, ibunya seorang guru, pas waktu SMA barulah ia masuk ke dunia entertainment, uniknya yang Kiki akui sebagai ketidak sengajaan. Selepas terbebas dari padatnya jadwal suting barulah Kiki bertekat memandang masa depan dengan melanjutkan kuliahnya. Kiki kembali berkuliah menyelesaikan S-1-nya dan kemudian melanjutkan kuliah S- 2 dibidang finance atau keuangan.
Setelah mengambil kuliah keuangan di California State University dan lulus di 2004, lantas pulang ke Indonesia yang kemudian menjadi dosen tamu di berbagai kampus. Kiki memulai karir di BEI yang dulu bernama Bursa Efek Jakarta (BEJ) sebagai corporate secretary alias sekretaris perusahaan. Sebuah jabatan yang cukup strategis karena dia menangani komunikasi eksternal dan internal BEJ/BEI, termasuk di dalamnya mengembangkan pasar modal di Indonesia. Kiki fasih menjelaskan frasa-frasa dunia keuangan yang rumit dan juga tak segan bekerja keras untuk membantu memulihkan pasar modal Indonesia yang terkena imbas krisis global sehingga Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI terpangkas habis.
Selama bekerja jenjang jabatan Kiki bisa dibilang tumbuh lancar dari menjadi kepala Divisi Komunikasi, Corporate Secretary, Wakil Direksi dan akhirnya Kiki bisa jadi Direktur BEI pada tahun 2009 yang lalu. Awal menjadi bagian Direktur BEI, Kiki memastikan 100 orang lebih bawahannya sepakat untuk dipimpin Kiki. Kiki memiliki pendapat bahwa, “Pemimpin kadang harus ada di depan, kadang di tengah, kadang di belakang. Yang pasti adalah bawahan harus nyaman dengan pemimpinnya, dan saya mengusahakan itu”.                       
Setelah lengser pada tahun 2015, Kiki sempat mengisi kekosongan pos direktur di KSEI. Kini, mantan Direktur Bursa Efek Indonesia (BEI) itu memimpin PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) serta sifat gigih Kiki dalam bekerja sekaligus menghantarkannya terpilih menjadi orang nomor satu di self regulatory organizations (SRO) pasar modal Indonesia setelah rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) KSEI dan bertugas pada periode 2016–2018.
Bagi Kiki, keluarga merupakan motivasi bagi karirnya, sebab tidak ada wanita yang bisa memilih antara karir dan keluarga. Jika ada kesempatan maka prioritasnya adalah menghabiskan waktu bersama keluarga.

c.         Dian Siswarini (Presiden Direktur PT. XL Axiata Tbk.)
Dian Siswarini sangat tertarik dengan dunia telekomunikasi, karena selalu berkembang dan cepat berubah. Hal tersebut yang membuat Dian memutuskan untuk fokus pada bidang telko setelah lulus dari Teknik Elektro di salah satu institut ternama di Bandung, tahun 1991.
Tempat kerja pertama Dian adalah PT. Citra San Makmur (CSM) sebagai Supervisor di bidang Engineering. Tahun 1994, Dian sempat berpindah kerja ke PT. Satelindo (sekarang menjadi perusahaan Indosat) selama 2 tahun. Tepat tahun 1996 Dian memutuskan untuk mengawali karirnya di XL Axiata yang dulunya bernama PT. Excelcom. Latar belakang pendidikan Dian memang lebih banyak berurusan di lapangan daripada duduk di belakang meja kerja, tetapi ia juga menyimpan kemampuan management eksekutif di atas rata-rata.
Dian banyak belajar dan mengaplikasikan ilmu-ilmunya selama beberapa tahun bersama XL Axiata. Dian juga pernah menaiki menara BTS (Base Transceiver Station) untuk melakukan perbaikan teknis secara langsung, akibat dari tuntutan pekerjaan dan latar belakang pendidikan. Bagi Dian, ia merasa kompeten untuk melakukan hal tersebut.
Dedikasi Dian yang terlihat pada perusahaan membuatnya dipercaya untuk menjabat posisi Manager Network Design dan Vice President Network pada tahun 2005. Tahun 2013, Dian memegang posisi sebagai Direktur Digital Services Officer di Departemen Content and New Business. Tahun yang sama juga, ia melanjutkan pendidikan executive program di Harvard Business School, Amerika Serikat serta dipercaya untuk mempelajari pasar telekomunikasi di beberapa negara lain di Asia. Tahun 2014, Dian ditantang untuk bekerja di induk usaha XL yaitu PT. Axiata di Malaysia sebagai Group Chief of Marketing and Operation Officer. Tantangan-tantangan tersebut dilewati Dian karena ia selalu percaya, bahwa tidak boleh menolak segala jenis tantangan apapun.
Tepat tanggal 1 April 2015, diadakan rapat umum pemegang saham luar biasa PT. XL Axiata. Hasil kerja keras Dian Siswarini terbayarkan dengan terpilih menjadi presiden direktur sekaligus CEO XL Axiata untuk menggantikan Hasnul Suhaimi. Hasnul sebagai CEO terdahulu menganggap bahwa Dian adalah orang yang tepat untuk menduduki posisi kepemimpinan tersebut. Hasnul juga berpendapat bahwa Dian bukan hanya paham akan masalah teoritis, namun berhasil membuktikan kinerja secara real dan aktif terlibat dalam program-program XL Axiata. Dian berada dibalik kesuksesan beberapa program XL Axiata seperti peluncuran iklan digital, sistem pembayaran XL mobile tunai serta kerjasama e-commerce Elevenia dengan SK Planet dari Korea Selatan.
Bagi Dian, perempuan mampu memegang jabatan sebagai pemimpin karena memiliki spatial ability. Kemampuan ini membuat wanita bisa melakukan multi-tasking secara efektif untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan yang berbeda dalam waktu yang bersamaan.

  1. Profil 3 orang sukses karena menjadi wirausaha, antara lain:
a.         Achmad Zaky (Pendiri Bukalapak.com)
Achmad Zaky dilahirkan di Sragen pada tanggal 24 Agustus 1986. Ia tumbuh dan besar di Sragen, TK-SMA di Sragen, Jawa Tengah. Achmad Zaky mulai mengenal dunia komputer  pada tahun 1997 yaitu usia 11 tahun.
Kecerdasan Achmad Zaky terlihat nyata ketika dibangku SMA, mewakili sekolahnya untuk berkompetisi di ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN) bidang komputer dan menang sampai tingkat nasional. Lulus SMA, Achmad Zaky diterima sebagai mahasiswa Teknik Informatika disalah satu kampus ternama di Bandung. Perkuliahannya terbilang sukses, pada semester 4 mencapai IPK 4.00, yaitu nilai sempurna untuk semua mata kuliah di semester tersebut.
Cerdasnya Achmad Zaky tak bisa dipungkiri lagi, pernah mendapat proyek dari stasiun TV swasta untuk membuat perangkat lunak dalam menghitung cepat perolehan hasil pemilu (software quickcount). Setelah lulus kuliah, Zaky bersama teman kuliahnya, Nugroho Herucahyono membuat online marketplace yang dapat diakses secara gratis, diberi nama Bukalapak.comBukalapak.com secara resmi didirikan pada tahun 2011, dibuat dengan tujuan memberdayakan usaha kecil dan menengah Indonesia dengan memberikan wadah kepada UKM-UKM tersebut untuk berjualan dan menemukan pembeli produk-produk mereka.
Awal beridirinya Bukalapak tidak semulus saat ini. Walaupun akses secara gratis, tidak berpengaruh pada pedagang untuk membuka stand online di Bukalapak.com. Tahun 2010 tak banyak orang yang melek internet, toko online, dan tahu tentang potensi e-commerce. Achmad Zaky tak berputus asa, dan terus mengedukasi para pedagang agar melek internet, dan mengubah persepsi jika menggunakan internet dagangannya makin laris. Kegigihan dari Zaky berbuah manis saat itu, pedagang-pedagang mulai banyak yang membuka stand online-nya. Achmad Zaky terus berfokus untuk mengajak pengusaha/pedagang kecil, karena calon merchant yang potensial. Saat ini, jumlah pengunjung Bukalapak yang dari nol pengunjung, kini hampir 1 juta pengunjung setiap harinya. Nilai transaksi per hari juga berkisar antara 1,5 milyar sampai 2,5 milyar rupiah dengan jumlah pelapak (penjual) lebih dari 190.000 seller.
Setelah berdiri kurang lebih setahun, Bukalapak mendapat pendanaan dari Batavia Incubator (perusahaan gabungan dari Rebright Partners yang dipimpin oleh Takeshi Ebihara, Japanese Incubator dan Corfina Group). Kesuksesan Bukalapak juga terlihat mendapatkan investasi dari Emtek Group, SCTV. Zaky menarik perhatian banyak pedangan dengan memberikan persepsi bahwa Bukalapak.com merupakan situs jual beli online yang aman, mudah dan 100 persen dapat dikembalikan jika barang tidak dikirim dengan Bukalapak Payment System, dan transaksi dijamin aman karena pembeli mentransfer uang lewat Bukalapak.
Patut dicontoh, Achmad Zaky yang memiliki background pendidikan dan prestasi segudang, memilih menjadi wirausahawan dan kerja keras dalam memajukan usahanya. Kerja keras merupakan sikap yang harus dimiliki wirausahawan untuk menjadi pengusaha sukses.

b.         Reza Nurhilman (Pemilik Bisnis Kripik Maicih)
Reza Nurhilman atau biasa disebut AXL merupakan sosok dibalik kesuksesan produk keripik singkong ekstra pedas yang populer atau dikenal dengan sebutan Maicih. Reza mengwali bisnis keripik singkong ini pada pertengahan 2010 saat berusia 23 tahun dengan modal awal 15 juta rupiah. Bisnisnya tersebut menggandeng satu produsen keripik lokal di Bandung.
Saat masa remaja, Reza berusaha mencoba mencari visi dan misi dalam hidupnya, dengan mulai mencari nafkah sendiri serta berusaha sendiri. Lulus dari SMA di tahun 2005, Reza mencoba berjualan barang elektronik dan jualan pupuk. 4 tahun Reza menganggur dan kerjanya berjualan produk-produk orang lain. Akhirnya Reza menemukan bisnis yang tepat baginya yakni berjualan keripik singkong dengan bumbu khasnya yang pedas. Reza yang menemukan resep keripik lada atau keripik setan yang rasanya enak dari seorang emak-emak. Sosok emak-emak tersebut bukan bernama Maicih. Reza sendiri membuat nama tersebut agar lebih nyeleneh dan mudah diingat orang. Identik dengan ke-icihan yang menggunakan selalu ciput. Pertemuan Reza dengan Emak tersebut terjadi sekitar 3 tahun lalu di daerah Cimahi.
Sejak diluncurkan akhir Juni 2010, keripik Maicih memang menjadi salah satu hot isu dan fenomenal di kalangan anak muda urban, terutama para peselancar dunia maya. Belum genap setahun, keripik Maicih menjadi ikon jajanan yang fenomenal di Bandung. Cara memasarkan keripik Maicih memang beda dengan keripik pedas lainnya yang notabene sudah lebih dulu beredar di Bandung. Melalui jaringan kekerabatan, Reza mencoba menciptakan isu atau word of mouth (WOM). Strategi pemasaran keripik Maicih selanjutnya adalah menggunakan media sosial, seperti twitter, dan sebagainya. Salah satunya, dengan tingkat kepedasan keripik mulai dari level 1, 5, dan seterusnya. Logo ‘Maicih’ telah dipatenkan hak ciptanya secara legal, yang dimiliki langsung oleh Reza dan diakui secara hukum.
Kunci sukses pada bisnis yang dilakukan Reza adalah terletak cara berpikir secara “out of the box” atau di luar konteks normal. Reza menganut prinsip sebagai berikut sehingga dapat mencapai sukses sebagai wirausahawan muda:
“Menjadi sukses adalah kewajiban dan hak setiap orang. Sukses tidak mungkin datang dengan sendirinya, tetapi melalui sebuah perjuangan yang gigih, pantang menyerah. Suatu kegagalan itu wajar. Orang mengalami kegagalan belum berarti dia menjadi orang yang gagal total, namun sesungguhnya ada hikmah dibalik semua itu yaitu keberhasilan.”
Berkat usaha keripiknya, Reza dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar tempat produksinya. Produksinya telah mencapai lebih dari 2000-5000 per hari dan bisa menyerap tenaga kerja sebanyak 30 orang untuk membantu kegiatan produksi. Berbagai penghargaan telah didapat Reza dari berbagai institusi atas pencapaian. Selain kegiatan produksi, Reza juga sibuk memberikan pelatihan-pelatihan untuk menginspirasi anak-anak muda dan mencetak jutawan-jutawan baru.

c.       Hendy Setiono (Pengusaha Kebab Turki Baba Rafi)
Hendy Setiono, pria kelahiran Surabaya, 30 Maret 1983 ini merupakan salah satu wirausawan muda yang sukses dalam menjalankan bisnis sendiri. Saat usianya 19 tahun, Hendy lebih memilih untuk tidak kuliah dan sekaligus bertolak belakang dengan saran orangtuanya untuk kuliah dulu baru bekerja. Meskipun sempat mengenyam ilmu di Jurusan Teknik Informatika disalah satu kampus ternama di Surabaya, Hendy lebih memilih passion (gairah)-nya untuk membuka bisnis bidang kuliner.
Hendy melihat prospek akan bisnis makanan Timur Tengah, yakni kebab sangat menjanjikan. Ide bisnis tersebut muncul setelah Hendy mengunjungi sang Ayah yang kerja di perusahaan minyak di Qatar tahun 2003. Hendy banyak menemui kedai Kebab yang sangat ramai diserbu pembeli. Setelah mencoba untuk membelinya, Hendy merasakan bahwa makanan khas Timur Tengah tersebut sangat enak. Sejak saat itu munculah keinginannya untuk membuka bisnis kebab di tanah air. Alasannya sederhana, selain rasanya enak, makanan kebab belum banyak dijumpai di Indonesia.
Hendy menggunakan “trade mark” Turki untuk menarik calon pelanggan, yaitu “Kebab Turki Baba Rafi” karena menurut Hendy kebab asal Turki yang lebih enak. Sementara tambahan “Baba Rafi” itu berasal dari nama depan anaknya, Rafi Darmawan. Adapun kata "baba" yang merupakan bahasa Arab, artinya ayah.
Berbekal pengalaman mengikuti seminar hingga pertemuan dengan relasi bisnis, Hendy pun menciptakan moto "LETAM" selama mengembangkan bisnisnya. "L artinya lihat peluang yang ada, E artinya evaluasi peluang itu, T artinya tirukan cara yang mungkin dapat diadopsi, A artinya amati caranya dan lakukan, M artinya modifikasi cara yang telah dipilih itu."
Bisnis kebab tersebut awalnya dijalankan melalui sebuah gerobak dorong berwarna kuning. Lokasi pertama yang digunakan Hendy saat itu di daerah Nginden Semolo, Surabaya dengan ditemani seorang karyawan. Banyak tantangan yang telah dilalui Hendy selama memulai bisnis kebab tersebut, antara lain uang hasil penjualannya sempat dibawa pergi oleh karyawan penggantinya, juga mengenai masalah pendanaan. Bahkan bunga pinjaman perbankan yang tinggi harus diterima dan pada akhirnya bunga tersebut dapat dibayarkan Hendy dengan laba yang diperoleh.
Perjuangan Hendy akhirnya berbuah manis, tidak ada yang menyangka dari modal awal Rp 4 juta yang dipakai untuk membuat satu gerai (gerobak), kini telah berkembang menjadi 750 gerai yang tersebar di seluruh Indonesia dengan ribuan karyawan dan omset per bulan mencapai miliaran. Hendy kini bisa menjabat Presiden Direktur PT. Baba Rafi Indonesia (kebab Turki Baba Rafi, Roti Maryam Aba-Abi, Nasi Goreng Kebab Baba Rafi, dan Chicken Kebab Baba Rafi), PT. Piramida Zahira (Piramizza), dan PT. Panen Raya Indonesia (ayam bakar Mas Mono). Bahkan, Hendy mampu mendirikan perusahaan di Malaysia (Baba Rafi Malaysia Sdn Bhd). 
Kerja keras dan usahanya tersebut juga membuat Hendy memperoleh berbagai prestasi dan penghargaan diberikan sejak tahun 2003. Salah satunya Global Leadership Awards 2011 untuk sektor makanan dan minuman ringan di Malaysia. Tidak hanya itu, Hendy sempat dinobatkan sebagai pengusaha sukses se Asia dibawah 25 tahun oleh majalah Business Wekk International pada tahun 2006.

3.              Perbandingan karakter yang dimiliki oleh tokoh-tokoh tersebut:
a.      Karakter dari 3 orang sukses karena bekerja
Rony Gani memiliki beberapa karakter yang tidak dimiliki oleh orang lain, seperti percaya pada passion yang dimiliki, mau belajar hal baru untuk menambah pengetahuan dan bekerja keras. Mau belajar dan bekerja keras tersebut terlihat dari gigihnya Rony dalam mempelajari software 3D secara otodidak. Rony juga memiliki karakter yang tidak mudah menyerah dan mampu memanfaatkan peluang yang ada.
Friderica Widyasari Dewi memiliki beberapa karakter antara lain sangat memikirkan masa depan sehingga memilih menyelesaikan seluruh jenjang pendidikan agar masa depannya cerah, gigih dan bekerja keras jg karakter dari Kiki. Karakter lainnya adalah bijaksana dalam memimpin dan membangun komunikasi yang baik dengan anggota-anggotanya, serta tetap memprioritaskan keluarga meskipun Kiki juga sebagai wanita karir yang sukses.
Karakter yang dimiliki oleh Dian Siswarini antara lain menyukai pekerjaan yang berurusan di lapangan, mudah belajar dan mengaplikasikan pengetahuannya. Dian juga berdedikasi tinggi terhadap pekerjaannya, dan tidak memilih-milih apakah itu pekerjaan pria atau wanita, yang penting selama berkompeten maka Dian akan melakukannya. Dian juga menyukai tantangan dan tidak pernah menolak apabila diberikan tantangan oleh perusahaan, serta memiliki karakter yang optimis bahwa perempuan mampu memegang jabatan sebagai pemimpin.

b.      Karakter dari 3 orang sukses karena menjadi wirausaha
Achmad Zaky memiliki beberapa karakter yang patut dicontoh seperti pribadi yang ingin memberdayakan dan memberikan wadah pada UKM-UKM di Indonesia untuk berjualan di marketplace yang ia dirikan. Kesuksesan Zaky sebagai wirausaha saat ini juga berkat karakter-karakter yang ia miliki antara lain kerja keras, tidak mudah putus asa, berani mengambil risiko, cepat dalam pengambilan keputusan, take risk atau tidak takut mengambil risiko untuk gagal terlebih dahulu, suka memberikan ide yang kreatif dan tidak menjadi pengikut agar menjadi pribadi yang berbeda dari orang lain, serta tetap memberikan edukasi yang baik terhadap orang-orang disekitarnya.
Karakter yang dimiliki oleh Reza Nurhilman antara lain pribadi yang mau berusaha sendiri, tidak takut membuka bisnis, mau belajar hal baru, kreatif dalam membuat variasi produk yang ia buat, serta pintar dalam memilih strategi bisnis. Karakter lain yang juga terlihat dari Reza yaitu berpikir secara “out of the box” atau di luar konteks normal agar berbeda dari usaha orang lain, perjuangan yang gigih, pantang menyerah, tidak takut gagal, optimis bahwa ada keberhasilan dibalik sebuah kegagalan, dan bersedia membuka lapangan pekerjaan.
Hendy Setiono memiliki karakter seperti tidak takut dalam mengambil keputusan yang berat, lebih memilih passion (gairah) untuk membuka bisnis, pintar dalam memilih peluang atau prospek dari bisnis yang dijalankan, tidak segan-segan mengevaluasi peluang tersebut, suka menirukan cara yang mungkin dapat diadopsi, dan mampu memodifikasi cara yang ia pilih. Hendy juga memiliki karakter yang mau berusaha, dan tidak mudah menyerah menjalankan bisnisnya.

4.              Karakter yang ingin saya miliki:
Karakter-karakter yang dimiliki oleh 3 tokoh sukses karena bekerja dan 3 tokoh sukses karena berwirausaha di atas hampir sama seperti tidak mudah menyerah, gigih, bekerja keras, dan sebagainya. Berdasarkan karakter-karakter yang hampir sama tersebut saya menggabungkan untuk menjadi pedoman saya dalam mewujudkan impian menjadi orang sukses, tidak hanya mengadopsi karakter seorang wirausaha tetapi juga mengadopsi karakter dari tokoh yang sukses karena bekerja.
Karakter-karakter yang ingin saya miliki dari tokoh-tokoh tersebut adalah mau belajar akan hal baru untuk menambah pengetahuan, tidak mengabaikan passion yang telah ada, tidak takut mengambil risiko untuk gagal, pintar dalam memilih peluang yang ada, tidak menunda-nunda dalam memilih keputusan, tidak mudah menyerah, gigih dalam berjuang dan bekerja keras. Karakter tambahan lainnya seperti berdedikasi tinggi terhadap pekerjaan atau apapun tanggung jawab yang diberikan, serta tetap berusaha membangun komunikasi yang baik serta bijaksana apabila menjadi memimpin.
Alasan saya dalam memilih karakter-karakter tersebut karena dapat dikombinasikan, seperti passion yang telah dimiliki dapat dikembangkan dengan cara mau belajar dan terus belajar bagaimana mengembangkannya, memilih peluang yang ada dengan tidak menunda-menunda keputusan dan tidak takut dalam menghadapi tantangan serta risiko. Hal yang paling terlihat dari tokoh-tokoh tersebut yang harus saya miliki adalah mau berusaha mulai dari bawah. Baik bekerja maupun wirausaha, semuanya dimulai dari bawah, dari posisi atau jabatan sebagai karyawan biasa, naik jabatan, hingga mencapai posisi tertinggi yang ditargetkan. Wirausahawan yang sukses juga dimulai dari bisnis kecil-kecilan, mulai berkembang, hingga mencapai bisnis yang besar dan membuka lapangan pekerjaan baru bagi orang sekitar.
Tidak ada orang sukses yang langsung sukses tanpa melewati tahapan yang sulit dan panjang. Mereka yang telah melewati tahapan sulit dan panjang tersebut adalah mereka yang mampu bertahan lama dalam menduduki posisi sukses yang telah ditargetkan. Paling penting adalah segigih apapun untuk mencapai sukses, harus tetap memprioritaskan keluarga yang telah mendukung dari awal.


Sumber:

Nama         : Arif Junisman Mendrofa
NPM          : 314 13 323
Kelas         : 4ID06

Tidak ada komentar:

Posting Komentar