Profil dan Karakter dari Tokoh-tokoh
yang Sukses Karena Bekerja dan Sukses Menjadi Wirausahawan
1.
Profil
3 orang sukses karena bekerja, antara lain:
a.
Rony Gani (Animator Film Hollywood)
Film 3D Avengers dan Pacific Rim merupakan kedua
film yang sukses menarik perhatian penonton dengan kekuatan efek visualnya.
Film tersebut sukses dengan sentuhan seorang animator Indonesia yang sukses
menggemparakan perfilman hollywood. Animator Indonesia tersebut adalah Ronny
Gani yang saat ini bekerja di Industrial
Light & Magic Singapore,
sebuah anak perusahaan Lucas Film. Pekerjaan Ronny sebagai animator adalah
menggerak-gerakkan karakter digital yang ada sesuai dengan gambaran yang
diinginkan dari sang sutradara.
Pekerjaan Ronny sebagai animator bukan berawal dari
cita-citanya semasa kecil. Ketika kuliah, Ronny memutuskan untuk mengambil
jurusan arsitektur yang ternyata tidak sesuai dengan hatinya. Kecintaan Ronny
terhadap bidang seni ternyata cukup kuat untuk membuatnya mempelajari bidang software 3D lebih dalam lagi secara
otodidak. Berawal dari perkenalan dengan software
3D inilah Ronny mengumpulkan dan mempelajari secara otodidak segala macam
materi yang berhubungan dengan Computer
Animation, mulai dari artikel/video di internet, buku-buku referensi, cd
tutorial, seminar, dan segala macam materi lainnya.
Tanpa memiliki pendidikan formal dan pengalaman,
Ronny kemudian membuat portfolio dan mencari pekerjaan di bidang yang
diinginkannya, yaitu animasi. Rony mendapat pekerjaan pertamanya di Batam
selama satu tahun sebagai animator serta mengerjakan proyek bernama “Sing to
the Dawn,” sebuah proyek kolaborasi antara studio animasi di Batam dengan
perusahaan Singapura.
Akhirnya Ronny memutuskan untuk mencari pekerjaan di
Singapura sebagai batu loncatan, setelah mendapat pengalaman kerja di Batam.
Proses pencarian kerjanya pun juga sangat mudah dan semuanya dilakukan melalui internet,
sampai akhirnya diterima dan diberi ijin kerja di perusahaan lokal Singapura,
bernama Sparky Animation. Sparky Animation adalah sebuah perusahaan animasi
yang mengerjakan proyek-proyek skala kecil, seperti serial TV dan film DVD.
Enam bulan bekerja di sana, Ronny kemudian
mendapatkan pekerjaan di Lucas Film Animation di Singapura selama kurang lebih
empat tahun. Pekerjaan Ronny di Lucas Film inilah yang membuatnya terlibat
dalam pembuatan serial TV Star Wars: The Clone Wars untuk musim tayang ke-2, 3,
dan 4 serta mengerjakan proyek film Pacific Rim dan juga Avengers. Setelah
berkarir di bidang animasi selama beberapa tahun, Ronny mengaku pekerjaannya
sebagai animator ini bukanlah pekerjaan impian, namun bisa dikatakan sebagai
suatu proses dalam karirnya.
Tantangan yang dihadapi Ronny juga tidak mudah dalam
perjuangannya untuk meraih posisi sekarang ini. Mulai dari tingkat persaingan
yang tinggi sebagai animator serta masalah pengetahuan tentang animasi itu
sendiri yang terbatas. Sesuai motto Ronny Gani “Nothing that is really big, that would be able to stop me from getting
what I want to reach,” Ronny tidak pernah menyerah sampai ia meraih
posisinya sekarang ini.
b.
Friderica Widyasari Dewi (Pemimpin PT.
Kustodian Sentral Efek Indonesia)
Friderica Widyasari Dewi, dikenal publik dengan
nama Kiki
Widyasari semula berprofesi sebagai pekerja seni di Indonesia sejak
usianya 16 tahun. Kiki merupakan dara cantik kelahiran Cepu, 28 November 1975,
dulu pernah berperan aktif di sinetron Bulan Masih Perawan, Angling Darma,
Panji, dan Doaku Harapanku. Meski sukses dalam dunia entertainment, pada
nyatanya sama sekali tak terbesit menjadi selebriti. Sejak awal keinginan
kuatnya adalah menjadi seorang ahli ekonomi.
Latar belakang pendidikannya juga bukan sembarangan.
Ayahnya seorang dosen, ibunya seorang guru, pas waktu SMA barulah ia masuk ke
dunia entertainment, uniknya yang Kiki akui sebagai ketidak sengajaan. Selepas
terbebas dari padatnya jadwal suting barulah Kiki bertekat memandang masa depan
dengan melanjutkan kuliahnya. Kiki kembali berkuliah menyelesaikan S-1-nya dan
kemudian melanjutkan kuliah S- 2 dibidang finance
atau keuangan.
Setelah mengambil kuliah keuangan di California State University dan lulus di
2004, lantas pulang ke Indonesia yang kemudian menjadi dosen tamu di berbagai
kampus. Kiki memulai karir di BEI yang dulu bernama Bursa Efek Jakarta (BEJ)
sebagai corporate secretary alias
sekretaris perusahaan. Sebuah jabatan yang cukup strategis karena dia menangani
komunikasi eksternal dan internal BEJ/BEI, termasuk di dalamnya mengembangkan
pasar modal di Indonesia. Kiki fasih menjelaskan frasa-frasa dunia keuangan
yang rumit dan juga tak segan bekerja keras untuk membantu memulihkan pasar
modal Indonesia yang terkena imbas krisis global sehingga Indek Harga Saham
Gabungan (IHSG) di BEI terpangkas habis.
Selama bekerja jenjang jabatan Kiki bisa dibilang
tumbuh lancar dari menjadi kepala Divisi Komunikasi, Corporate Secretary, Wakil Direksi dan akhirnya Kiki bisa jadi
Direktur BEI pada tahun 2009 yang lalu. Awal menjadi bagian Direktur BEI, Kiki
memastikan 100 orang lebih bawahannya sepakat untuk dipimpin Kiki. Kiki
memiliki pendapat bahwa, “Pemimpin kadang harus ada di depan, kadang di tengah,
kadang di belakang. Yang pasti adalah bawahan harus nyaman dengan pemimpinnya,
dan saya mengusahakan itu”.
Setelah lengser pada tahun 2015, Kiki sempat mengisi
kekosongan pos direktur di KSEI. Kini, mantan Direktur Bursa Efek Indonesia
(BEI) itu memimpin PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) serta sifat gigih
Kiki dalam bekerja sekaligus menghantarkannya terpilih menjadi orang nomor satu
di self regulatory organizations
(SRO) pasar modal Indonesia setelah rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST)
KSEI dan bertugas pada periode 2016–2018.
Bagi Kiki, keluarga merupakan motivasi bagi
karirnya, sebab tidak ada wanita yang bisa memilih antara karir dan keluarga. Jika
ada kesempatan maka prioritasnya adalah menghabiskan waktu bersama keluarga.
c.
Dian Siswarini (Presiden Direktur PT. XL
Axiata Tbk.)
Dian Siswarini sangat tertarik dengan dunia
telekomunikasi, karena selalu berkembang dan cepat berubah. Hal tersebut yang
membuat Dian memutuskan untuk fokus pada bidang telko setelah lulus dari Teknik
Elektro di salah satu institut ternama di Bandung, tahun 1991.
Tempat kerja pertama Dian adalah PT. Citra San
Makmur (CSM) sebagai Supervisor di bidang Engineering. Tahun 1994, Dian sempat
berpindah kerja ke PT. Satelindo (sekarang menjadi perusahaan Indosat) selama 2
tahun. Tepat tahun 1996 Dian memutuskan untuk mengawali karirnya di XL Axiata
yang dulunya bernama PT. Excelcom. Latar belakang pendidikan Dian memang lebih
banyak berurusan di lapangan daripada duduk di belakang meja kerja, tetapi ia
juga menyimpan kemampuan management eksekutif di atas rata-rata.
Dian banyak belajar dan mengaplikasikan ilmu-ilmunya
selama beberapa tahun bersama XL Axiata. Dian juga pernah menaiki menara BTS
(Base Transceiver Station) untuk melakukan perbaikan teknis secara langsung,
akibat dari tuntutan pekerjaan dan latar belakang pendidikan. Bagi Dian, ia merasa
kompeten untuk melakukan hal tersebut.
Dedikasi Dian yang terlihat pada perusahaan membuatnya
dipercaya untuk menjabat posisi Manager Network Design dan Vice President
Network pada tahun 2005. Tahun 2013, Dian memegang posisi sebagai Direktur Digital Services Officer di Departemen Content and New Business. Tahun yang
sama juga, ia melanjutkan pendidikan executive program di Harvard Business
School, Amerika Serikat serta dipercaya untuk mempelajari pasar telekomunikasi
di beberapa negara lain di Asia. Tahun 2014, Dian ditantang untuk bekerja di
induk usaha XL yaitu PT. Axiata di Malaysia sebagai Group Chief of Marketing
and Operation Officer. Tantangan-tantangan tersebut dilewati Dian karena ia selalu
percaya, bahwa tidak boleh menolak segala jenis tantangan apapun.
Tepat tanggal 1 April 2015, diadakan rapat umum
pemegang saham luar biasa PT. XL Axiata. Hasil kerja keras Dian Siswarini terbayarkan
dengan terpilih menjadi presiden direktur sekaligus CEO XL Axiata untuk
menggantikan Hasnul Suhaimi. Hasnul sebagai CEO terdahulu menganggap bahwa Dian
adalah orang yang tepat untuk menduduki posisi kepemimpinan tersebut. Hasnul
juga berpendapat bahwa Dian bukan hanya paham akan masalah teoritis, namun
berhasil membuktikan kinerja secara real
dan aktif terlibat dalam program-program XL Axiata. Dian berada dibalik
kesuksesan beberapa program XL Axiata seperti peluncuran iklan digital, sistem
pembayaran XL mobile tunai serta kerjasama e-commerce
Elevenia dengan SK Planet dari Korea Selatan.
Bagi Dian, perempuan mampu memegang jabatan sebagai
pemimpin karena memiliki spatial ability.
Kemampuan ini membuat wanita bisa melakukan multi-tasking secara efektif untuk
menyelesaikan beberapa pekerjaan yang berbeda dalam waktu yang bersamaan.
- Profil
3 orang sukses karena menjadi wirausaha, antara lain:
a.
Achmad Zaky (Pendiri Bukalapak.com)
Achmad Zaky dilahirkan di Sragen pada tanggal 24
Agustus 1986. Ia tumbuh dan besar di Sragen, TK-SMA di Sragen, Jawa Tengah. Achmad
Zaky mulai mengenal dunia komputer pada
tahun 1997 yaitu usia 11 tahun.
Kecerdasan Achmad Zaky terlihat nyata ketika
dibangku SMA, mewakili sekolahnya untuk berkompetisi di ajang Olimpiade Sains
Nasional (OSN) bidang komputer dan menang sampai tingkat nasional. Lulus SMA,
Achmad Zaky diterima sebagai mahasiswa Teknik Informatika disalah satu kampus
ternama di Bandung. Perkuliahannya terbilang sukses, pada semester 4 mencapai
IPK 4.00, yaitu nilai sempurna untuk semua mata kuliah di semester tersebut.
Cerdasnya Achmad Zaky tak bisa dipungkiri lagi, pernah
mendapat proyek dari stasiun TV swasta untuk membuat perangkat lunak dalam menghitung
cepat perolehan hasil pemilu (software
quickcount). Setelah lulus kuliah, Zaky bersama teman kuliahnya, Nugroho
Herucahyono membuat online marketplace yang
dapat diakses secara gratis, diberi nama Bukalapak.com. Bukalapak.com secara resmi didirikan
pada tahun 2011, dibuat dengan tujuan memberdayakan usaha kecil dan menengah
Indonesia dengan memberikan wadah kepada UKM-UKM tersebut untuk berjualan dan
menemukan pembeli produk-produk mereka.
Awal beridirinya Bukalapak tidak semulus saat ini. Walaupun
akses secara gratis, tidak berpengaruh pada pedagang untuk membuka stand online di Bukalapak.com. Tahun 2010 tak banyak orang yang melek internet,
toko online, dan tahu tentang potensi
e-commerce. Achmad Zaky tak berputus
asa, dan terus mengedukasi para pedagang agar melek internet, dan mengubah
persepsi jika menggunakan internet dagangannya makin laris. Kegigihan dari Zaky
berbuah manis saat itu, pedagang-pedagang mulai banyak yang membuka stand online-nya. Achmad Zaky terus
berfokus untuk mengajak pengusaha/pedagang kecil, karena calon merchant yang potensial. Saat ini, jumlah
pengunjung Bukalapak yang dari nol pengunjung, kini hampir 1 juta pengunjung
setiap harinya. Nilai transaksi per hari juga berkisar antara 1,5 milyar sampai
2,5 milyar rupiah dengan jumlah pelapak (penjual) lebih dari 190.000 seller.
Setelah berdiri kurang lebih setahun, Bukalapak
mendapat pendanaan dari Batavia Incubator
(perusahaan gabungan dari Rebright
Partners yang dipimpin oleh Takeshi
Ebihara, Japanese Incubator dan Corfina Group). Kesuksesan Bukalapak juga
terlihat mendapatkan investasi dari Emtek
Group, SCTV. Zaky menarik perhatian banyak pedangan dengan memberikan
persepsi bahwa Bukalapak.com merupakan
situs jual beli online yang aman, mudah
dan 100 persen dapat dikembalikan jika barang tidak dikirim dengan Bukalapak Payment System, dan transaksi
dijamin aman karena pembeli mentransfer uang lewat Bukalapak.
Patut dicontoh, Achmad Zaky yang memiliki background pendidikan dan prestasi
segudang, memilih menjadi wirausahawan dan kerja keras dalam memajukan usahanya.
Kerja keras merupakan sikap yang harus dimiliki wirausahawan untuk menjadi
pengusaha sukses.
b.
Reza Nurhilman (Pemilik Bisnis
Kripik Maicih)
Reza Nurhilman atau biasa disebut AXL merupakan
sosok dibalik kesuksesan produk keripik singkong ekstra pedas yang populer atau
dikenal dengan sebutan Maicih. Reza mengwali bisnis keripik singkong ini pada
pertengahan 2010 saat berusia 23 tahun dengan modal awal 15 juta rupiah. Bisnisnya
tersebut menggandeng satu produsen keripik lokal di Bandung.
Saat masa remaja, Reza berusaha mencoba mencari visi
dan misi dalam hidupnya, dengan mulai mencari nafkah sendiri serta berusaha
sendiri. Lulus dari SMA di tahun 2005, Reza mencoba berjualan barang elektronik
dan jualan pupuk. 4 tahun Reza menganggur dan kerjanya berjualan produk-produk
orang lain. Akhirnya Reza menemukan bisnis yang tepat baginya yakni berjualan
keripik singkong dengan bumbu khasnya yang pedas. Reza yang menemukan resep
keripik lada atau keripik setan yang rasanya enak dari seorang emak-emak. Sosok
emak-emak tersebut bukan bernama Maicih. Reza sendiri membuat nama tersebut
agar lebih nyeleneh dan mudah diingat orang. Identik dengan ke-icihan yang
menggunakan selalu ciput. Pertemuan Reza dengan Emak tersebut terjadi sekitar 3
tahun lalu di daerah Cimahi.
Sejak diluncurkan akhir Juni 2010, keripik Maicih
memang menjadi salah satu hot isu dan fenomenal di kalangan anak muda urban,
terutama para peselancar dunia maya. Belum genap setahun, keripik Maicih
menjadi ikon jajanan yang fenomenal di Bandung. Cara memasarkan keripik Maicih
memang beda dengan keripik pedas lainnya yang notabene sudah lebih dulu beredar
di Bandung. Melalui jaringan kekerabatan, Reza mencoba menciptakan isu atau word of mouth (WOM). Strategi pemasaran
keripik Maicih selanjutnya adalah menggunakan media sosial, seperti twitter,
dan sebagainya. Salah satunya, dengan tingkat kepedasan keripik mulai dari
level 1, 5, dan seterusnya. Logo ‘Maicih’ telah dipatenkan hak ciptanya secara
legal, yang dimiliki langsung oleh Reza dan diakui secara hukum.
Kunci sukses pada bisnis yang dilakukan Reza adalah
terletak cara berpikir secara “out of the
box” atau di luar konteks normal. Reza menganut prinsip sebagai berikut
sehingga dapat mencapai sukses sebagai wirausahawan muda:
“Menjadi sukses adalah kewajiban dan hak setiap
orang. Sukses tidak mungkin datang dengan sendirinya, tetapi melalui sebuah
perjuangan yang gigih, pantang menyerah. Suatu kegagalan itu wajar. Orang
mengalami kegagalan belum berarti dia menjadi orang yang gagal total, namun sesungguhnya
ada hikmah dibalik semua itu yaitu keberhasilan.”
Berkat usaha keripiknya, Reza dapat membuka lapangan
pekerjaan bagi masyarakat sekitar tempat produksinya. Produksinya telah
mencapai lebih dari 2000-5000 per hari dan bisa menyerap tenaga kerja sebanyak
30 orang untuk membantu kegiatan produksi. Berbagai penghargaan telah didapat
Reza dari berbagai institusi atas pencapaian. Selain kegiatan produksi, Reza
juga sibuk memberikan pelatihan-pelatihan untuk menginspirasi anak-anak muda
dan mencetak jutawan-jutawan baru.
c. Hendy
Setiono (Pengusaha Kebab Turki Baba Rafi)
Hendy Setiono, pria kelahiran Surabaya, 30 Maret
1983 ini merupakan salah satu wirausawan muda yang sukses dalam menjalankan
bisnis sendiri. Saat usianya 19 tahun, Hendy lebih memilih untuk tidak kuliah
dan sekaligus bertolak belakang dengan saran orangtuanya untuk kuliah dulu baru
bekerja. Meskipun sempat mengenyam ilmu di Jurusan Teknik Informatika disalah
satu kampus ternama di Surabaya, Hendy lebih memilih passion (gairah)-nya untuk membuka bisnis bidang kuliner.
Hendy melihat prospek akan bisnis makanan Timur
Tengah, yakni kebab sangat menjanjikan. Ide bisnis tersebut muncul setelah Hendy
mengunjungi sang Ayah yang kerja di perusahaan minyak di Qatar tahun 2003. Hendy
banyak menemui kedai Kebab yang sangat ramai diserbu pembeli. Setelah mencoba
untuk membelinya, Hendy merasakan bahwa makanan khas Timur
Tengah tersebut sangat enak. Sejak saat itu munculah keinginannya untuk membuka
bisnis kebab di tanah air. Alasannya sederhana, selain rasanya enak, makanan
kebab belum banyak dijumpai di Indonesia.
Hendy menggunakan “trade mark” Turki untuk menarik calon pelanggan, yaitu “Kebab Turki
Baba Rafi” karena menurut Hendy kebab asal Turki yang lebih enak. Sementara
tambahan “Baba Rafi” itu berasal dari nama depan anaknya, Rafi Darmawan. Adapun
kata "baba" yang merupakan bahasa Arab, artinya ayah.
Berbekal pengalaman mengikuti seminar hingga
pertemuan dengan relasi bisnis, Hendy pun menciptakan moto "LETAM"
selama mengembangkan bisnisnya. "L artinya lihat peluang yang ada, E artinya
evaluasi peluang itu, T artinya tirukan cara yang mungkin dapat diadopsi, A artinya
amati caranya dan lakukan, M artinya modifikasi cara yang telah dipilih itu."
Bisnis kebab tersebut awalnya dijalankan melalui sebuah
gerobak dorong berwarna kuning. Lokasi pertama yang digunakan Hendy saat itu di
daerah Nginden Semolo, Surabaya dengan ditemani seorang karyawan. Banyak
tantangan yang telah dilalui Hendy selama memulai bisnis kebab tersebut, antara
lain uang hasil penjualannya sempat dibawa pergi oleh karyawan penggantinya,
juga mengenai masalah pendanaan. Bahkan bunga pinjaman perbankan yang tinggi
harus diterima dan pada akhirnya bunga tersebut dapat dibayarkan Hendy dengan
laba yang diperoleh.
Perjuangan Hendy akhirnya berbuah manis, tidak ada
yang menyangka dari modal awal Rp 4 juta yang dipakai untuk membuat satu gerai
(gerobak), kini telah berkembang menjadi 750 gerai yang tersebar di seluruh
Indonesia dengan ribuan karyawan dan omset per bulan mencapai miliaran. Hendy
kini bisa menjabat Presiden Direktur PT. Baba Rafi Indonesia (kebab Turki Baba
Rafi, Roti Maryam Aba-Abi, Nasi Goreng Kebab Baba Rafi, dan Chicken Kebab Baba
Rafi), PT. Piramida Zahira (Piramizza), dan PT. Panen Raya Indonesia (ayam
bakar Mas Mono). Bahkan, Hendy mampu mendirikan perusahaan di Malaysia (Baba
Rafi Malaysia Sdn Bhd).
Kerja keras dan usahanya tersebut juga membuat Hendy
memperoleh berbagai prestasi dan penghargaan diberikan sejak tahun 2003. Salah
satunya Global Leadership Awards 2011 untuk sektor makanan dan minuman ringan
di Malaysia. Tidak hanya itu, Hendy sempat dinobatkan sebagai pengusaha sukses
se Asia dibawah 25 tahun
oleh majalah Business Wekk International pada tahun 2006.
3.
Perbandingan
karakter yang dimiliki oleh tokoh-tokoh tersebut:
a.
Karakter
dari 3 orang sukses karena bekerja
Rony Gani memiliki beberapa karakter yang tidak
dimiliki oleh orang lain, seperti percaya pada passion yang dimiliki, mau belajar hal baru untuk menambah
pengetahuan dan bekerja keras. Mau belajar dan bekerja keras tersebut terlihat
dari gigihnya Rony dalam mempelajari software
3D secara otodidak. Rony juga memiliki karakter yang tidak mudah menyerah dan
mampu memanfaatkan peluang yang ada.
Friderica Widyasari Dewi memiliki beberapa karakter
antara lain sangat memikirkan masa depan sehingga memilih menyelesaikan seluruh
jenjang pendidikan agar masa depannya cerah, gigih dan bekerja keras jg
karakter dari Kiki. Karakter lainnya adalah bijaksana dalam memimpin dan
membangun komunikasi yang baik dengan anggota-anggotanya, serta tetap
memprioritaskan keluarga meskipun Kiki juga sebagai wanita karir yang sukses.
Karakter yang dimiliki oleh Dian Siswarini antara
lain menyukai pekerjaan yang berurusan di lapangan, mudah belajar dan
mengaplikasikan pengetahuannya. Dian juga berdedikasi tinggi terhadap
pekerjaannya, dan tidak memilih-milih apakah itu pekerjaan pria atau wanita, yang
penting selama berkompeten maka Dian akan melakukannya. Dian juga menyukai
tantangan dan tidak pernah menolak apabila diberikan tantangan oleh perusahaan,
serta memiliki karakter yang optimis bahwa perempuan mampu memegang jabatan
sebagai pemimpin.
b.
Karakter
dari 3 orang sukses karena menjadi wirausaha
Achmad Zaky memiliki beberapa karakter yang patut
dicontoh seperti pribadi yang ingin memberdayakan dan memberikan wadah pada
UKM-UKM di Indonesia untuk berjualan di marketplace
yang ia dirikan. Kesuksesan Zaky sebagai wirausaha saat ini juga berkat
karakter-karakter yang ia miliki antara lain kerja keras, tidak mudah putus
asa, berani mengambil risiko, cepat dalam pengambilan keputusan, take risk atau tidak takut mengambil
risiko untuk gagal terlebih dahulu, suka memberikan ide yang kreatif dan tidak
menjadi pengikut agar menjadi pribadi yang berbeda dari orang lain, serta tetap
memberikan edukasi yang baik terhadap orang-orang disekitarnya.
Karakter yang dimiliki oleh Reza Nurhilman antara
lain pribadi yang mau berusaha sendiri, tidak takut membuka bisnis, mau belajar
hal baru, kreatif dalam membuat variasi produk yang ia buat, serta pintar dalam
memilih strategi bisnis. Karakter lain yang juga terlihat dari Reza yaitu berpikir
secara “out of the box” atau di luar
konteks normal agar berbeda dari usaha orang lain, perjuangan yang gigih,
pantang menyerah, tidak takut gagal, optimis bahwa ada keberhasilan dibalik
sebuah kegagalan, dan bersedia membuka lapangan pekerjaan.
Hendy Setiono memiliki karakter seperti tidak takut
dalam mengambil keputusan yang berat, lebih memilih passion (gairah) untuk membuka bisnis, pintar dalam memilih peluang
atau prospek dari bisnis yang dijalankan, tidak segan-segan mengevaluasi
peluang tersebut, suka menirukan cara yang mungkin dapat diadopsi, dan mampu memodifikasi
cara yang ia pilih. Hendy juga memiliki karakter yang mau berusaha, dan tidak
mudah menyerah menjalankan bisnisnya.
4.
Karakter
yang ingin saya miliki:
Karakter-karakter yang dimiliki oleh 3 tokoh sukses
karena bekerja dan 3 tokoh sukses karena berwirausaha di atas hampir sama
seperti tidak mudah menyerah, gigih, bekerja keras, dan sebagainya. Berdasarkan
karakter-karakter yang hampir sama tersebut saya menggabungkan untuk menjadi
pedoman saya dalam mewujudkan impian menjadi orang sukses, tidak hanya
mengadopsi karakter seorang wirausaha tetapi juga mengadopsi karakter dari
tokoh yang sukses karena bekerja.
Karakter-karakter yang ingin saya miliki dari
tokoh-tokoh tersebut adalah mau belajar akan hal baru untuk menambah
pengetahuan, tidak mengabaikan passion
yang telah ada, tidak takut mengambil risiko untuk gagal, pintar dalam memilih
peluang yang ada, tidak menunda-nunda dalam memilih keputusan, tidak mudah
menyerah, gigih dalam berjuang dan bekerja keras. Karakter tambahan lainnya
seperti berdedikasi tinggi terhadap pekerjaan atau apapun tanggung jawab yang
diberikan, serta tetap berusaha membangun komunikasi yang baik serta bijaksana
apabila menjadi memimpin.
Alasan saya dalam memilih karakter-karakter tersebut
karena dapat dikombinasikan, seperti passion
yang telah dimiliki dapat dikembangkan dengan cara mau belajar dan terus
belajar bagaimana mengembangkannya, memilih peluang yang ada dengan tidak
menunda-menunda keputusan dan tidak takut dalam menghadapi tantangan serta
risiko. Hal yang paling terlihat dari tokoh-tokoh tersebut yang harus saya
miliki adalah mau berusaha mulai dari bawah. Baik bekerja maupun wirausaha,
semuanya dimulai dari bawah, dari posisi atau jabatan sebagai karyawan biasa,
naik jabatan, hingga mencapai posisi tertinggi yang ditargetkan. Wirausahawan
yang sukses juga dimulai dari bisnis kecil-kecilan, mulai berkembang, hingga
mencapai bisnis yang besar dan membuka lapangan pekerjaan baru bagi orang
sekitar.
Tidak ada orang sukses yang langsung sukses tanpa
melewati tahapan yang sulit dan panjang. Mereka yang telah melewati tahapan
sulit dan panjang tersebut adalah mereka yang mampu bertahan lama dalam
menduduki posisi sukses yang telah ditargetkan. Paling penting adalah segigih
apapun untuk mencapai sukses, harus tetap memprioritaskan keluarga yang telah
mendukung dari awal.
Sumber:
Nama :
Arif Junisman Mendrofa
NPM :
314 13 323
Kelas :
4ID06
Tidak ada komentar:
Posting Komentar