Tugas 1 Kewirausahaan
1. Berikut akan dijelaskan pengertian dari wirausaha
atau saat ini dikenal dengan sebutan entrepreneur.
Wirausaha atau entrepreneur yang berasal dari kata
bahasa Perancis entreprendre yang
berarti melakukan atau mencoba sebuah kemampuan yang di dalamnya termasuk dalam
artian ‘usaha’, aktivitas, aksi, tindakan dan lain sebagainya untuk
menyelesaikan suatu tugas. Arti atau makna dari wirausaha yang diketahui sekarang
ini diawali oleh pemikiran dari studi yang dilakukan oleh para ekonom terkemuka
pada abad ke 18 dan ke 19 (Frinces, 2009).
Asal kata wirausaha
dalam bahasa Indonesia merupakan gabungan dari kata “wira” yang artinya gagah
berani dan perkasa, serta dari kata “usaha”, sehingga secara harfiah wirausahawan
diartikan sebagai orang yang gagah berani atau perkasa dalam berusaha (Riyanti,
2003).
Priyono dan Soerata
(2005), menyimpulkan bahwa wirausahawan berarti orang yang berjuang dengan
gagah di atas kemampuan sendiri, berani, juga luhur dan pantas diteladani dalam
bidang usaha. Josseph C. Schumpeter juga
menyatakan bahwa seorang wirausaha adalah orang yang mampu menghancurkan keseimbangan
pasar yang baru dan mengambil keuntungan-keuntungan atas perubahan-perubahan
tersebut.
Drucker (1985)
mengartikan kewirausahaan sebagai semangat, kemampuan, sikap dan perilaku
individu dalam menangani usaha (kegiatan) yang mengarah pada upaya mencari,
menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi, dan produk baru dengan
meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan
atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.
Hisrich dan Brush
(dalam Winardi, 2003) menyatakan bahwa kewirausahaan adalah proses penciptaan
sesuatu yang berbeda nilainya dengan jalan mengorbankan waktu dan upaya yang
diperlukan untuk menanggung resiko finansial, psikologikal serta sosial dan
menerima hasil-hasil berupa imbalan moneter dan kepuasan pribadi sebagai dampak
dari kegiatan tersebut.
Berdasarkan definisi
yang disebutkan di atas, maka dapat diketahui bahwa wirausaha adalah pribadi yang
kreatif, dinamis dan inovatif, berkomitmen tinggi dan berani mengambil berbagai
jenis risiko, serta menghadapi semua tantangan yang tidak dapat diprediksi atau
diramalkan sebelumnya untuk menjalankan usaha sendiri demi mencapai sukses.
2.
Berikut karakteristik yang dimiliki oleh
wirausahwan atau entrepreneur.
Priyono dan Soerata
(2005), mengatakan bahwa wirausahawan mempunyai sifat-sifat kewirausahaan seperti
keberanian mengambil resiko, keutamaan dan keteladanan dalam menangani usaha
dengan berpijak pada kemauan dan kemampuan sendiri.
Bygrave (dalam Ifham,
2002) mengemukakan beberapa karakteristik seorang disebut wirausahawan, yaitu:
a. Mimpi
(dreams), yakni memiliki visi masa depan dan kemampuan mencapai visi
tersebut.
b. Pelaku
(doers), yakni melaksanakan secepat
mungkin.
c. Dedikasi
(dedication), yakni berdedikasi total, tidak kenal lelah.
d. Ketegasan
(decisiveness), yakni tidak
menangguhkan waktu dan membuat keputusan dengan cepat.
e. Ketetapan
hati (determination), yakni komitmen
total, juga pantang menyerah.
f. Kesetiaan
(devotion), yakni mencintai apa yang dikerjakan.
g. Terperinci
(details), yakni menguasai rincian yang bersifat kritis.
h. Nasib
(destiny), yakni bertanggung jawab atas nasib sendiri yang hendak dicapainya.
i. Uang
(dollars), yakni kaya bukan motivator
utama, uang lebih berarti sebagai ukuran sukses.
j. Distribusi
(distributif), yakni mendistribusikan kepemilikan usahanya kepada karyawan
kunci yang merupakan faktor penting bagi kesuksesan usahanya.
Sementara menurut Z.Heflin
Frinces (2004 dan 2008), karakteristik yang digambarkan dari
seorang wirausaha sekaligus merupakan elemen penting dari kualitas diri seorang
wirausaha, serta memberikan gambaran yang cukup jelas bahwa seorang wirausaha
berbeda dibanding dengan kualitas lain yang bukan seorang wirausaha. Karakteristik seorang wirausaha tersebut menurut
Z.Heflin Frinces (2004 dan 2008) antara lain:
a. Kreatif.
b. Inovatif.
c. Berani
mengambil risiko.
d. Mau
melakukan perubahan,
e. Cekatan.
f. Berproduksi
secara efisien, efektif dan produktif.
g. Cepat
dan tepat dalam membuat keputusan dan melakukan tindakan.
h. Kemampuan
menghitung secara cepat dan tepat kemungkinan yang menguntungkan terhadap akan
dieksploitasinya potensi, sumber daya dan peluang yang ada.
3. Menurut saya hubungan jurusan Teknik
Industri dengan mempelajari kewirausahaan yakni dikarenakan Teknik Industri
mencakup bidang teknik dan ilmu yang luas seperti bidang desain, perbaikan dan
pemasangan dari sistem integral yang terdiri dari manusia, bahan- bahan,
informasi, peralatan dan energi. Melalui teknik yang luas dan tidak terfokus
pada wilayah spesifik tersebut serta bekal materi-materi perkuliahaan dalam
merancang industri termasuk dalam mengaturnya, maka dapat digunakan untuk
memulai bisnis sebagai wirausahaan dan tidak hanya mengenai manufaktur tapi
tetap menggunakan prinsip yang sama. Perlu diketahui, adanya materi
kewirausahaan sangat membantu lulusan Teknik Industri serta membentuk pemikiran
baru bahwa lulusan Teknik Industri tidak selamanya mengharapkan pekerjaan dari suatu
perusahaan manufaktur atau jasa, tetapi berpotensi dalam membuka dan
mengembangkan usaha atau bisnis sendiri sehingga menciptakan lapangan kerja baru
bagi lingkungannya.
Mahasiswa
Teknik Industri juga harus mengetahui suatu proses untuk memperbaiki
performansi keseluruhan dari sistem yang dapat diukur dari ukuran-ukuran
ekonomi, pencapaian kualitas, dampak
terhadap lingkungan serta manfaat bagi kehidupan manusia sehingga sistem
tersebut dapat berjalan dengan produktif, efektif, dan efesien. Adanya potensi entrepreneurship pada mahasiswa Teknik
Industri harus di dukung oleh materi kewirausahaan serta kemampuan kreatif dan
inovatif yang dijadikan dasar untuk mencari setiap peluang menuju sukses,
kreativitas untuk memikirkan sesuatu yang baru, dan juga inovasi-inovasi baru. Materi
kewirausahaan membantu mahasiswa Teknik Industri mempelajari bahwa seseorang
untuk menjadi wirausahawan (entrepreneur)
harus mampu menciptakan bisnis baru dengan mau mengambil risiko dan
ketidakpastian demi mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan cara
mengidentifikasi berbagai peluang penting untuk menggabungkan sumber daya yang
diperlukan untuk mengoptimalisasikan sumber daya tersebut.
Sumber:
Drucker, P.F. 1985. Innovation and
Entrepreneurship: Practice and Principles. Heinneman: London.
Ifham, A. 2002. Hubungan
Kecerdasan Emosi dengan Kewirausahaan Pada Mahasiswa. Jurnal Psikologi No. 02. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.
Priyono, S. & Soerata, M. 2005. Kiat Sukses Wirausaha. Yogyakarta:
Palem.
Riyanti, Benedicta Prihatin Dwi. 2003. Kewirausahaan Dari Sudut Pandang Psikologi
Kepribadian. Jakarta: Grasindo.
Winardi, J. 2003. Entrepreneur &
Entrepreneurship. Jakarta: Prenada Media.
Z. Heflin Frinces. Juni 2009. Globalisasi: Respons Terhadap
Krisis Ekonomi Global. Yogyakarta: Mida Pustaka
…………………. Januari 2009. Kepemimpinan Berbasis Kewirausahaan. Yogyakarta: Mida Pustaka.
…………………. Novermber 2008. Manajemen Reformasi Birokrasi. Yogyakarta: Mida Pustaka.
…………………. Agustus 2007. Strategi: Konsepsi
Memenangkan Perang Bisnis. Yogyakarta: Mida Pustaka.
…………………. November 2006. Manajemen Stratejik: Resep
Daya Saing dan Unggul, Yogyakarta: Mida Pustaka.
…………………. 2004. Kewirausahaan
dan Inovasi Bisnis. Yogyakarta: Darussalam.
Nama : Arif Junisman Mendrofa
NPM : 314 13 323
Kelas : 4ID06
Tidak ada komentar:
Posting Komentar