Sabtu, 14 Januari 2017

SUMBER DAYA MANUSIA BAGI ORGANISASI KEWIRAUSAHAAN

TUGAS MAKALAH KEWIRAUSAHAAN
TOPIK I
SUMBER DAYA MANUSIA BAGI ORGANISASI KEWIRAUSAHAAN

 Disusun Oleh:

Kelas                           : 4ID06
Nama                           : Arif Junisman Mendrofa 
NPM                           :  31413323
Mata Kuliah                : Kewirausahaan
                        Dosen  Pengajar          : Anggia Paramita Putri Kencana



JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2017
_____________________________________________________________

TOPIK I
SUMBER DAYA MANUSIA BAGI ORGANISASI KEWIRAUSAHAAN


Penyediaan sumber daya manusai sangat penting bagi wirausahawan, karena produktivitas ditentukan dengan sumber daya manusia yang berinteraksi dan bergabung. Tingkat ketepatan posisi individu-individu pada organisasi kewiraushaan juga dilihat dari latar belakang, umur, pengalaman sesuai jabatan, dan tingkat pendidikan.Sumber daya manusia tepat diartikan sebagai individu-individu dalam suatu organisasi kewirausahaan yang bertujuan memberikan peran dan sumbangan yang berharga. Peran dari sumber daya manusia sangat berpengaruh untuk mencapai tujuan organisasi. Sumber daya manusia mencakup keseluruhan manusia yang ada dalam suatu organisasi terutama dalam kewirausahaan.
Umumnya, wirausaha lebih memilih sumber daya manusia yang telah memiliki pengalaman pada bidangnya dan juga dapat berperilaku positif terhadap konsumen. Sumber daya manusia yang tepat dengan pemilihan dengan baik, dapat membantu meningkatkan produktivitas karyawan melalui pelatihan yang sesuai dengan posisi kerjanya.

1.1         Langkah-langkah dalam Penyediaan Sumber Daya Manusia
Apabila manajer akan melaksanakan kegiatan penyediaan sumber daya manusia dalam hal berbagai posisi menjadi terbuka atau lowong, harus melalui beberapa langkah secara berurutan. Ada empat langkah yang sebaiknya diikuti oleh manajer dalam menyediakan sumber daya manusia yang tepat bagi organisasi kewirausahan, antara lain:
Langkah 1 = Perekrutan
Perekrutan merupakan penyaringan awal dari calon sumber daya manusia untuk mengisi suatu posisi, dengan tujuan memperoleh jumlah calon karyawan yang relatif lebih sedikit untuk menempati posisi yang kosong. Wirausawan harus mengetahui beberapa hal dibawah ini sehingga rekrutmen lebih efektif, sebagai berikut:
a.       Jabatan atau posisi yang akan diisi oleh calon karyawan,
b.      Dimana diperolehnya sumber daya manusia yang potensial,
c.       Bagaimana hukum mempengaruhi usaha perekrutan.
Langkah 2 = Seleksi
Seleksi merupakan proses pemilihan individu yang akan disewa dari semua calon karyawan yang telah direkrut. Proses seleksi berupa serangkaian tahap yang harus dilalui oleh calon karyawan atau tenaga kerja untuk dapat disewa. Dua alat yang umumnya digunakan untuk membantu proses seleksi, antara lain:
a.       Ujian (testing)
Testing merupakan penelitian kualitas sumber daya manusia yang relevan untuk menjalan tugas atau jabatan yang tersedian. Tujuan dari testing untuk meningkatkan keberhasilan pemilihan sumber daya manusia yang sesuai bagi organisasi kewirausahaan. Test yang dilaksanakan umumnya terbagi menjadi empat kategori, sebagai berikut:
1)      Tes bakat untuk mengukur potensi individu dalam melaksanakan beberapa tugas.
2)      Tes pencapaian untuk mengukur tingkat keterampilan atau pengetahuan yang dimiliki oleh individu dalam bidang tertentu yang diperoleh melalui pelatihan dan pengalaman nyata.
3)      Tes minat vokasional, untuk mengukur minat individu dalam melaksanakan berbagai aktivitas dan diatur dengan asumsi bahwa orang-orang tertentu melaksanakan tugas dengan baik disebabkan aktivitas tersebut menarik.
4)      Tes kepribadian untuk menguraikan dimensi kepribadian individu, seperti kematangan emosional, subyektivitas, atau obyektivitas.
b.      Pusat penilaian (assesment centers)
Pusat penilaian merupakan peralatan yang sering digunakan untuk membantu meningkatkan keberhasilan seleksi karyawan, sekaligun alat bantu pada bidang-bidang seperti pelatihan sumber daya manusia dan pengembangan organisasi kewirausahaan. Pusat penilaian merupakan suatu program (bukan tempat), dimana peserta tergabung dalam sejumlah individu dan kelompok latihan yang dibentuk untuk mensimulasi aktivitas-aktivitas penting pada tingkat dimana peserta berharap untuk bisa mencapai tingkatan tertentu.
Langkah 3 = Pelatihan
Pelatihan merupakan proses pengembangan kualitas sumber daya manusia yang pada akhirnya akan membuat sumber daya tersebut menjadi lebih produktif dan membantu pencapaian tujuan organisasional. Pelatihan perlu diberikan kepada sumber daya manusia yang tepat pada organisasi kewirausahaan, setelah dilakukan seleksi tenaga kerja. Tujuan dari pelatihan Tujuan dari pelatihan adalah untuk meningkatkan produktivitas dari individu-individu dalam mengerjakan tugas dengan cara mempengaruhi perilaku individu tersebut.
Langkah 4 = Penilaian Hasil Kerja
Penilaian hasil kerja adalah proses menelaah aktivitas produktif individu-individu dimasa lalu, gunanya untuk mengevaluasi sumbangan yang dibuat dalam mencapai tujuan sistem manajemen. Penilaian hasil kerja bersifat kontinyu dan dipusatkan pada sumber daya manusia yang relatif baru maupun yang sudah berpengalaman dalam organisasi kewirausahaan. Tujuan penilaian hasil kerja adalah untuk memberikan umpan balik pada anggota-anggota organisasi kewirausaan mengenai seberapa baik menjadi lebih produktif.

1.2     Teknik Pengembangan Keterampilan
Teknik pengembangan ketrampilan dalam program pelatihan bisa dibagi menjadi dua kategori luas, yakni:
a.    Teknik dalam jabatan untuk mengembangkan ketrampilan.
Teknik pengembangan keterampilan merupakan campuran dari pengetahuan dan pengalaman yang berhubungan dengan jabatan dalam menggunakan pengetahuan tersebut, serta termasuk choaching, perputaran posisi, dan komite proyek khusus. Teknik pengembangan keterampilan biasanya tercantum pada pelatihan dalam jabatan (on the job training). Choahing merupakan kritik secara langsung mengenai seberapa baik individu didalam melakukan suatu pekerjaan. Perputaran posisi melibatkan perpindahan individu dari satu pekerjaan ke pekerjaan lainnnya untuk memperoleh pengertian organisasi secara keseluruhan. Komite proyek khusus melibatkan pemberian tugas tertentu kepada individu untuk membagikan pengalaman kepada individu dalam bidang yang telah dirancang.
b.    Teknik ruang kelas untuk mengembangkan ketrampilan.
Teknik yang ditujukan pada pengembangan ketrampilan dalam ruang kelas termasuk berbagai tipe permainan manajemen dan suatu macam aktivitas permainan peranan. Format untuk permainan manjemen membutukan suatu kelompok kecil dari siswa latihan untuk membuat dan kemudian mengevaluasi berbagai keputusan manjemen. Sementara, format permainan peranan umumnya melibatkan suatu tindakan dan tercermin atas berbagai masalah yang berorientasi pada orang-orang dan harus dipecahkan dalam organisasi.

1.3     Motivasi dan Bentuk-bentuk Komunikasi
Motivasi berasal dari kata motif (motive) yang berarti dorongan, sebab atau alasan seseorang untuk melakukan sesuatu. Motivasi artinya sebagai keadaan dalam diri individu yang menyebabkan berperilaku dengan cara menjamin tercapainya suatu tujuan. Motivasi sekaligus menerangkan alasan orang-orang berperilaku seperti yang dilakukan. Intinya semakin wirausahawan mengerti perilaku anggota organisasi, semakin mampu mempengaruhi perilakuk tersebut, dan membuatnya lebih konsisten dengan pencapaian tujuan organisasional. Model dari motivasi yang telah dikembangkan terdiri dari tiga, antara lain:
1.    Model motivasi kebutuhan-tujuan.
Model ini dimulai dengan perasaan kebutuhan individu, laly ditransformasi menjadi perilaku yang diarahkan untuk mendukung pelaksanaan perilaku tujuan yang bertujuan mengurangi kebutuhan yang dirasakan. Perilaku mendukung tujuan dan perilakukan tujuan ini berkelanjutan sampai kebutuhan yang dirasakan telah sangat berkurang.
2.    Model ekspektasi motivasi Vroom.
Model ini mengatasi kerumitan tambahan, yang didasarkan pada premis bahwa kebutuhan yang dirasakan menyebabkan perilaku kemanusiaan, sekaligus kekuatan motivasi.  Motivasi menurut model ekspektasi motivasi Vroom ditentukan oleh 1. Nilai dari hasil menjalankan suatu perilaku yang dirasakan, 2. Kemungkiann yang dirasakan bahwa perilaku yang dijalankan oleh individu akan menyebabkan diperolehnya hasil. Apabila dua faktor tersebut meningkat, maka individu cenderung menjalankan perilaku-perilaku yang memaksimumkan balas jasa pribadi dalam jangka panjang.
3.    Model Porter-Lawler.
Model motivasi ini menggambarkan uraian proses motivasi yang lebih lengkap, serta konsisten menerima premis bahwa
a.       Kebutuhan yang dirasakan akan menyebabkan perilaku kemanusiaan.
b.  Usaha yang dilakukan untuk mencapai suatu tugas ditentukan oleh nilai balas jasa yang dirasakan atau dihasilkan dari suatu tugas dan probabilitas bahwa balas jasa tersebut akan menjadi nyata.
Komunikasi adalah proses berbagi informasi dengan individu-individu lainnya. Komunikasi merupakan ketrampilan manajemen yang sering digunakan dan sering disebut sebagai satu kemampuan yang sangat bertanggung jawab bagi keberhasilan seorang kewirausahawan. Aktivitas-aktivitas komunikasi dari para wirausahawan terjadi dalam organisasi dan melibatkan pemberian informasi dengan anggota-anggota organisasi lainnya. Seorang wirausahawan perlu menjadi komunikator yang efektif dengan tidak hanya mengerti komunikasi antar pribadi, tetapi lebih kepada komunikasi antara pribadi yang terjadi dalam sebuah organisasi. Bentuk-bentuk komunikasi, antara lain:
1.    Komunikasi Interpersonal.
Wirausahawan perlu mengerti bagaimana komunikasi interpersonal berjalan, serta gubungan antara umpan balik dan komunikasi interpersonal agar menjadi komunikator interpersonal yang berhasil. Wirausahawan yang akan memberikan pelaksanaan tugas tertentu kepada bahawan akan menggnakan proses komunikasi dengan cara pertama akan menentukan tepat tugas-tugas apa yang diharapkan akan dilaksanakan oleh bawahan. Selanjutnya wirausahawan akan mentransmisikan berita kepada bawahan yang mencerminkan pemberian tugas ini. Proses selanjutnya adalah bawahan akan memcahkan sandi pesan yang ditransmisikan oleh wirausahawan untuk menentukan maknanya dan kemudia merespon sebagaimana yang dipikirkannya.
2.    Komunikasi Interpersonal Verbal dan Non-Verbal.
Komunikasi non verbal adalah pemberian informasi tanpa menggunakan kata-kata untuk menyandikan pikiran, termasuk gerak isyarat, nada suara, dan ekspresi wajah. Sementara komunikasi verbal, lebih menggunakan kata-kata tertulis maupun lisan untuk memberikan informasi kepada orang lain. Wirausahawan hendaknya menggunakan komponen pesan non verbal untuk melengkapi komponen pesan verbal. Pesan non verbal menekankan atau memberi tekanan pada isi dari berita verbal. Pesan non verval juga bisa digunakan untuk menambah isi baru pada pesan verbal.
3.    Komunikasi Organisasi Formal.
Komunikasi organisasional formal merupakan komunikasi organisasional yang mengikuti bagan lini organisasi. Bagan organisasi dapat menggambarkan hubungan diantara orang-orang dan jabatan serta menunjukkan saluran komunikasi formal diantaranya.
4.    Komunikasi Organisasi Informal
Komunikasi organisasional informal tidak mengikuti lini bagan organsisasi, dan biasanya mengikuti pola dari hubungan pribadi diantara anggota organisasi. Jaringan komunikasi ini umumnya ada karena anggota-anggota organisasi mempunyai keinginan untuk mengetahui informasi yang tidak diberikan oleh komunikasi organisasional formal.

Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diperoleh dari topik bahasan sumber daya manusia bagi organisasi kewirausahaan, sebagai berikut:
1.    Sumber daya manusia yang tepat berkaitan pada individu-individu dalam organisasi kewirausahaan yang memberikan sumbangan yang berharga pada pencapaian tujuan organisasi kewirausahaan.
2.    Ada empat langkah yang sebaiknya diikuti manajer untuk menyediakan sumber daya manusia yang tepat bagi organisasi kewirausaan saat posisi sedang terbuka atau lowong. Langkah-langkahnya antara lain langkah pertama yaitu perekrutan, langkah kedua yaitu seleksi, langkah ketiga yaitu pelatihan, dan langkah keempat yaitu penilaian hasil kerja.
3.    Teknik pengembangan ketrampilan dalam program pelatihan terbagi menjadi dua, yaitu teknik dalam jabatan untuk mengembangkan ketrampilan, serta teknik ruang kelas untuk mengembangkan ketrampilan.
4.    Model dari motivasi yang telah dikembangkan terdiri dari tiga, antara lain motivasi kebutuhan-tujuan, model ekspektasi motivasi Vroom, dan model Porter-Lawler.
5.    Bentuk-bentuk komunikasi, antara lain komunikasi interpersonal, komunikasi interpersonal verbal dan non-verbal, komunikasi organisasi formal, dan komunikasi organisasi informal.

Daftar Pustaka

Buchori, Zainun. 2004. Manajemen dan Motivasi. Jakarta: Balai Aksara.
Kurniati, Edy Dwi. 2015. Kewirausahaan Industri. Edisi 1, Cetakan 1. Yogyakarta: Deepublish.

Wiratmo, Masykur. 1994. Kewirausahaan. Jakarta: Universitas Gunadarma.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar