Sabtu, 14 Januari 2017

PERENCANAAN ORGANISASI

TUGAS MAKALAH KEWIRAUSAHAAN
TOPIK II
PERENCANAAN ORGANISASI



Disusun Oleh:

Kelas                           : 4ID06
Nama                           : Arif Junisman Mendrofa 
NPM                           : 31413323
                        Mata Kuliah                : Kewirausahaan
Dosen  Pengajar          : Anggia Paramita Putri Kencana
                       



JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2017
_____________________________________________________________

TOPIK II
PERENCANAAN ORGANISASI

Fungsi manajemen meliputi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan. Pengorganisasian juga diartikan perencanaan yang berkaitan dengan perencanaan sumber daya manusia karna pengorganisasian merupakan rencana berupa pembagian tugas atau siapa yang dibebani tugas tertentu dalam suatu organisasi.
Perencanaan organisasional mempunyai dua arti, yaitu perlindungan dan kesepakatan. Perlindungan artinya meminimisasi resiko dengan mengurangi ketidak pastian disekitar kondisi bisnis dan menjelaskan konsekuensi tindakan manejerial yang berhubungan. Sementara kesepakatan adalah untuk meningkatkan tingkat keberhasilan organisasional.
Tujuan perencanaan adalah membentuk usaha terkoordinasi dalam organisasi, tanpa adanya perencanaan biasanya disertai dengan tidak adanya koordinasi dan timbulnya ketidak efisienan. Tujuan mendasar perencanaan untuk membantu organisasi mencapai tujuannya.

1.1     Jenis-jenis Perencanaan
Aktivitas perencanaan bisa dibagi menjadi dua yaitu perencanaan taktis dan perencanaan strategis. Berikut penjelasan aktivitas perencanaan tersebut.
1.    Perencanaan Strategis
Perencanaan strategis adalah perencanaan jangka panjang yang dipusatkan pada organisasi secara keseluruhan. Wirausahawan dalam hal ini memandang organisasi sebagai suatu unit total dan memutuskan yang hendak dilakukan dalam jangka panjang antara 3 sampai 5 tahun ke depan untuk mencapai tujuan organisasi. Perencanaan jangka panjang wirausahawan adalah mencoba menentukan apa yang akan dilakukan oleh organisasi agar berhasil dan kurun waktu 3 sampai 5 tahun mendatang.
2.    Perencanaan Taktis
Perencanaan taktis adalah perencanaan jangaka pendek yang menekankan pada operasi berbagai bagian organisasi yang sedang berjalan. Jangka pendek adalah kurun waktu kedepan yang berkisar satu tahun atau kurang. Wirausahawan menggunakan perencanaan taktis untuk menguraikan apa yang harus dilakukan oleh berbagai bagian dari organisasi untuk mencapai keberhasilan pada jangka waktu satu tahun atau kurang.
Wirausahawan memerlukan baik perencanaan strategis maupun taktis, tetapi kedua program tersebut harus saling berhubungan agar tercapai suatu keberhasilan. Perencanaan taktis sebaiknya dipusatkan pada apa yang dilakukan dalam jangka pendek untuk membantu organisasi mencapai tujuan jangka panjang yang ditentukan dengan perencanaan strategis.
Rencana-rencana organisasional dibagi menjadi dua tipe, antara lain:
1.    Rencana Tetap
Rencana tetap digunakan berulang-ulang karena rencana tersebut difokuskan pada situasi organisasioanl yang terjadi berulang-ulang.
2.    Rencana Sekali Pakai
Rencana ini hanya digunakan sekali atau beberapa kali karena rencana tersebut difokuskan untuk berhubungan dengan situasi yang relatif unik dalam organisasi.
Rencana tetap bisa dibagi menjadi kebijaksanaan, aturan, dan prosedur, sementara rencana sekali pakai dibagi lagi menjadi program dan anggaran.

1.2     Perencanaan dan Tingkat Manajemen
Manajemen puncak dari suatu organisasi mempunyai tanggung jawab utama untuk melihat apakah perencanaan sudah dilaksanakan atau tidak. Manajemen tingkat atas menggunakan waktu perencanaan yang lebih banyak dibandingkan manajemen tingkat bawah yang lebih terlibat dengan kegiatan operasional dari organisasi. Sementara manajer menengah biasanya menggunakan waktu yang lebih banyak dibanding manajer tingkat bawah, tetapi lebih sedikit dibandingkan manajemen tingkat atas. Langkah-langkah dalam proses perencanaan ada enam, yaitu:
1.    Menyatakan tujuan organisasi.
2.    Memilih berbagai cara alternatif untuk mencapai tujuan sekali
3.    Mengembangkan premis yang menjadi dasar alternatif
4.    Memilih alternatif terbaik untuk mencapai tujuan
5.    Pengembangan rencana berdasar alternatif yang dipilih
6.    Memfungsikan rencana-rencana kedalam tindakan-tindakan

1.3     Pendekatan dalam Perencanaan
Tiga pendekatan untuk melaksanakan fungsi perencanaan, antara lain:
1.    Pendekatan probabilitas tinggi
pendekatan probabilitas tinggi perancanaan didasarkan pada seharusnya terdapat probabilitas tinggi bahwa organisasi bisa mencapai keberhasilan. Perencana menggunakan pendekatan probabilitas tinggi yang ditujukan langsung untuk menjamin tingkat keberhasilan yang bisa diterima. Pendekatan ini mempunyai keuntungan bahwa pendekatan ini menghasilkan rencana yang sangat tepat, perencana hanya memusatkan pada penemuan cara yang praktis untuk mendapatkan tingkat keberhasilan yang diinginkan. Sementara kerugiannya adalah bahwa pendekatan ini tidak mendorong rencana-rencana yang kreatif.
2.    Pendekatan maksimasi
Pendekatan maksimisasi didasarkan bahwa organisasi hendaknya mencapai keberhasilan sebesar mungkin. Perencan tidak puas terhadap karakteristik tingkat keberhasilan yang bisa diterima dari pendekatan probabilitas tinggi, tetapi menekankan pada maksimasi keberhasilan. Perencana pendekatan maksimasi mencoba untuk meminimasi sumber daya yang digunakan untuk mendapatkan tingkat prestasi tertentu, memasimumkan prestasi yang bisa dicapai dengan sumber daya yang tersedia, atau mendapatkan keseimbangan biaya dan manfaat yang terbaik.
3.    Pendekatan adaptasi
Pendekatan adaptasi menekankan bahwa perencanaan yang efektif dipusatkan pada usaha membantu organisasi untuk berubah atau menyesuaikan diri dengan variabel eksternal atau internal. Pendekatan ini berdasar bahwa suatu ketidakmampuan beradaptasi adalah kendala besar bagi keberhasilan organisasi. Umumnya perencana menggunaka pendekatan ini melihat perubahan organisasional sebagai tidak bisa dihindari, memusatkan diri pada antisipasi perubahan masa depan, dan menentukan melalui analisa organisasional, bagaimana memodifikasi organisasi ketika tiba saat untuk berubah. Keuntungan pendekatan ini adalah difokuskan pada lingkungan eksternal dan lingkungan internal dari organisasi untuk memprediksi perubahan organisasional. Sementara kerugian pendekatan ini termasuk penekanan yang kurang pada tujuan organisasi serta kemungkinan analisa organisasi dan perubahan yang dihasilkan lebih merupakan akhir dari perencananaan daripada sebagai alat mencapai keberhasilan.
Pendekatan yang biasanya digunakan oleh wirausahawan merupakan bauran atau kombinasi dari pendekatan probabilitas tinggi, maksimasi, dan adaptasi. Kombinasi ini menekankan keuntungan dan meminimisasi kerugian dari tiap-tiap pendekatan.
Berdasarkan Sutadji (2010), ada tiga jenis pendekatan perencanaan antara lain:
1.    Pendekatan social demand
2.    Pendekatan man power
3.    Pendekatan rate of return atau cost benefit ratio

1.4     Alat-alat Perencanaan
Alat-alat perencanaan adalah teknik yang bisa digunakan oleh wirausahawan untuk membantu mengembangkan rencana-rencana. Alat-alat perencanaan, sebagai berikut:
1.    Peramalan (Forecasting).
Peramalan adalah teknik prediksi terjadinya lingkungan masa depan yang akan mempengaruhi operasi organisasi. Peramalan terletak pada kemampuannya untuk membantu wirausahawa mengerti dengan lebih baik perbaikan masa depan dari lingkungan organisasional, yang pada akhirnya membantu wirausahawan untuk merumuskan rencana-rencana yang lebih efektif.
2.    Metode analisa runtut waktu (Time Series Analysis Method).
Metode analisis runtun waktu memprediksi penjualan dimasa mendatang dengan menalisa hubungan historis antara waktu dan penjualan. Hasil dari metode analisa runtun waktu dipandang sangat dibutuhkan oleh wirausahawan, namun karena dalam jangka panjang produk melewati apa yang dinamakan siklus hidup produk.
3.    Penjadwalan (Scheduling).
Penjadwalan adalah proses perumusan daftar aktivitas yang mendetail yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuab organisasi. Bagian integral dari rencana organisasional. Peralatan penjadwalan yang digunakan seperti berikut:
a.    Peta Gantt (Gantt Chart).
b.    Teknik evaluasi dan telaah program atau PERT.
c.    Jalur kritis (Critical Path)

Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diperoleh dari topik bahasan perencanaan organisasi, sebagai berikut:
1.    Aktivitas perencanaan bisa dibagi menjadi dua yaitu perencanaan taktis dan perencanaan strategis. Sementara, rencana-rencana organisasional dibagi menjadi dua tipe, antara lain rencana tetap dan rencana sekali pakai.
2.    Langkah proses perencanaan ada enam, yaitu:
a.       Menyatakan tujuan organisasi.
b.      Memilih berbagai cara alternatif untuk mencapai tujuan sekali
c.       Mengembangkan premis yang menjadi dasar alternatif
d.      Memilih alternatif terbaik untuk mencapai tujuan
e.       Pengembangan rencana berdasar alternatif yang dipilih
f.       Memfungsikan rencana-rencana kedalam tindakan-tindakan
3. Tiga pendekatan untuk melaksanakan fungsi perencanaan, antara lain pendekatan probabilitas tinggi, pendekatan maksimasi, dan pendekatan adaptasi.
4.   Alat-alat perencanaan antara lain peramalan (forecasting), metode analisa runtut waktu (time series analysis method), penjadwalan (scheduling), peta Gantt (Gantt Chart), teknik evaluasi dan telaah program atau PERT, serta jalur kritis (critical path).

Daftar Pustaka

Kurniati, Edy Dwi. 2015. Kewirausahaan Industri. Edisi 1, Cetakan 1. Yogyakarta: Deepublish.
Sutadji. 2010. Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Deepublish.
Wiratmo, Masykur. 1994. Kewirausahaan. Jakarta: Universitas Gunadarma.


.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar