TUGAS MAKALAH KEWIRAUSAHAAN
TOPIK II
PERENCANAAN ORGANISASI
Disusun
Oleh:
Kelas : 4ID06
Nama : Arif Junisman
Mendrofa
NPM : 31413323
Mata Kuliah : Kewirausahaan
Dosen Pengajar :
Anggia Paramita Putri Kencana
JURUSAN
TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS
TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
DEPOK
2017
_____________________________________________________________
TOPIK
II
PERENCANAAN
ORGANISASI
Fungsi manajemen meliputi perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan. Pengorganisasian juga diartikan
perencanaan yang berkaitan dengan perencanaan sumber daya manusia karna
pengorganisasian merupakan rencana berupa pembagian tugas atau siapa yang
dibebani tugas tertentu dalam suatu organisasi.
Perencanaan organisasional mempunyai dua arti, yaitu
perlindungan dan kesepakatan. Perlindungan artinya meminimisasi resiko dengan
mengurangi ketidak pastian disekitar kondisi bisnis dan menjelaskan konsekuensi
tindakan manejerial yang berhubungan. Sementara kesepakatan adalah untuk
meningkatkan tingkat keberhasilan organisasional.
Tujuan perencanaan adalah membentuk usaha
terkoordinasi dalam organisasi, tanpa adanya perencanaan biasanya disertai
dengan tidak adanya koordinasi dan timbulnya ketidak efisienan. Tujuan mendasar
perencanaan untuk membantu organisasi mencapai tujuannya.
1.1 Jenis-jenis
Perencanaan
Aktivitas perencanaan bisa dibagi menjadi dua yaitu
perencanaan taktis dan perencanaan strategis. Berikut penjelasan aktivitas
perencanaan tersebut.
1.
Perencanaan
Strategis
Perencanaan strategis adalah perencanaan jangka
panjang yang dipusatkan pada organisasi secara keseluruhan. Wirausahawan dalam
hal ini memandang organisasi sebagai suatu unit total dan memutuskan yang
hendak dilakukan dalam jangka panjang antara 3 sampai 5 tahun ke depan untuk mencapai
tujuan organisasi. Perencanaan jangka panjang wirausahawan adalah mencoba
menentukan apa yang akan dilakukan oleh organisasi agar berhasil dan kurun
waktu 3 sampai 5 tahun mendatang.
2.
Perencanaan
Taktis
Perencanaan taktis adalah perencanaan jangaka pendek
yang menekankan pada operasi berbagai bagian organisasi yang sedang berjalan.
Jangka pendek adalah kurun waktu kedepan yang berkisar satu tahun atau kurang.
Wirausahawan menggunakan perencanaan taktis untuk menguraikan apa yang harus
dilakukan oleh berbagai bagian dari organisasi untuk mencapai keberhasilan pada
jangka waktu satu tahun atau kurang.
Wirausahawan
memerlukan baik perencanaan strategis maupun taktis, tetapi kedua program
tersebut harus saling berhubungan agar tercapai suatu keberhasilan. Perencanaan
taktis sebaiknya dipusatkan pada apa yang dilakukan dalam jangka pendek untuk
membantu organisasi mencapai tujuan jangka panjang yang ditentukan dengan
perencanaan strategis.
Rencana-rencana
organisasional dibagi menjadi dua tipe, antara lain:
1.
Rencana Tetap
Rencana tetap digunakan berulang-ulang karena
rencana tersebut difokuskan pada situasi organisasioanl yang terjadi
berulang-ulang.
2.
Rencana Sekali Pakai
Rencana ini hanya digunakan sekali atau beberapa
kali karena rencana tersebut difokuskan untuk berhubungan dengan situasi yang
relatif unik dalam organisasi.
Rencana
tetap bisa dibagi menjadi kebijaksanaan, aturan, dan prosedur, sementara
rencana sekali pakai dibagi lagi menjadi program dan anggaran.
1.2 Perencanaan
dan Tingkat Manajemen
Manajemen puncak dari suatu organisasi mempunyai
tanggung jawab utama untuk melihat apakah perencanaan sudah dilaksanakan atau
tidak. Manajemen tingkat atas menggunakan waktu perencanaan yang lebih banyak
dibandingkan manajemen tingkat bawah yang lebih terlibat dengan kegiatan
operasional dari organisasi. Sementara manajer menengah biasanya menggunakan
waktu yang lebih banyak dibanding manajer tingkat bawah, tetapi lebih sedikit
dibandingkan manajemen tingkat atas. Langkah-langkah dalam proses perencanaan
ada enam, yaitu:
1.
Menyatakan
tujuan organisasi.
2.
Memilih berbagai
cara alternatif untuk mencapai tujuan sekali
3.
Mengembangkan
premis yang menjadi dasar alternatif
4.
Memilih
alternatif terbaik untuk mencapai tujuan
5.
Pengembangan
rencana berdasar alternatif yang dipilih
6.
Memfungsikan
rencana-rencana kedalam tindakan-tindakan
1.3 Pendekatan
dalam Perencanaan
Tiga pendekatan untuk melaksanakan fungsi
perencanaan, antara lain:
1.
Pendekatan
probabilitas tinggi
pendekatan probabilitas tinggi perancanaan
didasarkan pada seharusnya terdapat probabilitas tinggi bahwa organisasi bisa
mencapai keberhasilan. Perencana menggunakan pendekatan probabilitas tinggi
yang ditujukan langsung untuk menjamin tingkat keberhasilan yang bisa diterima.
Pendekatan ini mempunyai keuntungan bahwa pendekatan ini menghasilkan rencana
yang sangat tepat, perencana hanya memusatkan pada penemuan cara yang praktis
untuk mendapatkan tingkat keberhasilan yang diinginkan. Sementara kerugiannya
adalah bahwa pendekatan ini tidak mendorong rencana-rencana yang kreatif.
2.
Pendekatan
maksimasi
Pendekatan maksimisasi didasarkan bahwa organisasi
hendaknya mencapai keberhasilan sebesar mungkin. Perencan tidak puas terhadap
karakteristik tingkat keberhasilan yang bisa diterima dari pendekatan
probabilitas tinggi, tetapi menekankan pada maksimasi keberhasilan. Perencana pendekatan
maksimasi mencoba untuk meminimasi sumber daya yang digunakan untuk mendapatkan
tingkat prestasi tertentu, memasimumkan prestasi yang bisa dicapai dengan
sumber daya yang tersedia, atau mendapatkan keseimbangan biaya dan manfaat yang
terbaik.
3.
Pendekatan
adaptasi
Pendekatan adaptasi menekankan bahwa perencanaan
yang efektif dipusatkan pada usaha membantu organisasi untuk berubah atau
menyesuaikan diri dengan variabel eksternal atau internal. Pendekatan ini
berdasar bahwa suatu ketidakmampuan beradaptasi adalah kendala besar bagi
keberhasilan organisasi. Umumnya perencana menggunaka pendekatan ini melihat
perubahan organisasional sebagai tidak bisa dihindari, memusatkan diri pada
antisipasi perubahan masa depan, dan menentukan melalui analisa organisasional,
bagaimana memodifikasi organisasi ketika tiba saat untuk berubah. Keuntungan
pendekatan ini adalah difokuskan pada lingkungan eksternal dan lingkungan
internal dari organisasi untuk memprediksi perubahan organisasional. Sementara
kerugian pendekatan ini termasuk penekanan yang kurang pada tujuan organisasi
serta kemungkinan analisa organisasi dan perubahan yang dihasilkan lebih
merupakan akhir dari perencananaan daripada sebagai alat mencapai keberhasilan.
Pendekatan
yang biasanya digunakan oleh wirausahawan merupakan bauran atau kombinasi dari
pendekatan probabilitas tinggi, maksimasi, dan adaptasi. Kombinasi ini
menekankan keuntungan dan meminimisasi kerugian dari tiap-tiap pendekatan.
Berdasarkan
Sutadji (2010), ada tiga jenis pendekatan perencanaan antara lain:
1.
Pendekatan social demand
2.
Pendekatan man power
3.
Pendekatan rate of return atau cost benefit ratio
1.4 Alat-alat
Perencanaan
Alat-alat
perencanaan adalah teknik yang bisa digunakan oleh wirausahawan untuk membantu
mengembangkan rencana-rencana. Alat-alat perencanaan, sebagai berikut:
1.
Peramalan (Forecasting).
Peramalan adalah teknik prediksi terjadinya
lingkungan masa depan yang akan mempengaruhi operasi organisasi. Peramalan
terletak pada kemampuannya untuk membantu wirausahawa mengerti dengan lebih
baik perbaikan masa depan dari lingkungan organisasional, yang pada akhirnya
membantu wirausahawan untuk merumuskan rencana-rencana yang lebih efektif.
2.
Metode analisa runtut
waktu (Time Series Analysis Method).
Metode analisis runtun waktu memprediksi penjualan
dimasa mendatang dengan menalisa hubungan historis antara waktu dan penjualan.
Hasil dari metode analisa runtun waktu dipandang sangat dibutuhkan oleh
wirausahawan, namun karena dalam jangka panjang produk melewati apa yang
dinamakan siklus hidup produk.
3.
Penjadwalan (Scheduling).
Penjadwalan adalah proses perumusan daftar aktivitas
yang mendetail yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuab organisasi. Bagian
integral dari rencana organisasional. Peralatan penjadwalan yang digunakan
seperti berikut:
a.
Peta Gantt (Gantt
Chart).
b.
Teknik evaluasi
dan telaah program atau PERT.
c.
Jalur kritis (Critical Path)
Kesimpulan
Kesimpulan
yang dapat diperoleh dari topik bahasan perencanaan organisasi, sebagai
berikut:
1. Aktivitas perencanaan bisa dibagi menjadi dua yaitu
perencanaan taktis dan perencanaan strategis. Sementara, rencana-rencana
organisasional dibagi menjadi dua tipe, antara lain
rencana tetap dan rencana sekali pakai.
2. Langkah proses perencanaan ada enam, yaitu:
a. Menyatakan tujuan organisasi.
b.
Memilih berbagai
cara alternatif untuk mencapai tujuan sekali
c.
Mengembangkan
premis yang menjadi dasar alternatif
d.
Memilih
alternatif terbaik untuk mencapai tujuan
e.
Pengembangan
rencana berdasar alternatif yang dipilih
f.
Memfungsikan
rencana-rencana kedalam tindakan-tindakan
3. Tiga pendekatan
untuk melaksanakan fungsi perencanaan, antara lain pendekatan probabilitas
tinggi, pendekatan maksimasi, dan pendekatan adaptasi.
4. Alat-alat
perencanaan antara lain peramalan (forecasting),
metode analisa runtut waktu (time series
analysis method), penjadwalan (scheduling),
peta Gantt (Gantt Chart), teknik
evaluasi dan telaah program atau PERT, serta jalur kritis (critical path).
Daftar Pustaka
Kurniati, Edy Dwi. 2015. Kewirausahaan Industri. Edisi 1, Cetakan
1. Yogyakarta: Deepublish.
Sutadji. 2010. Perencanaan dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Deepublish.
Wiratmo,
Masykur. 1994. Kewirausahaan.
Jakarta: Universitas Gunadarma.
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar