TUGAS MAKALAH KEWIRAUSAHAAN
TOPIK I
SUMBER DAYA MANUSIA BAGI ORGANISASI KEWIRAUSAHAAN
Disusun
Oleh:
Kelas : 4ID06
Nama : Arif Junisman
Mendrofa
NPM : 31413323
Mata Kuliah : Kewirausahaan
Dosen Pengajar :
Anggia Paramita Putri Kencana
JURUSAN
TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS
TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
DEPOK
2017
_____________________________________________________________
TOPIK
I
SUMBER DAYA
MANUSIA BAGI ORGANISASI KEWIRAUSAHAAN
Penyediaan
sumber daya manusai sangat penting bagi wirausahawan, karena produktivitas
ditentukan dengan sumber daya manusia yang berinteraksi dan bergabung. Tingkat
ketepatan posisi individu-individu pada organisasi kewiraushaan juga dilihat
dari latar belakang, umur, pengalaman sesuai jabatan, dan tingkat pendidikan.Sumber
daya manusia tepat diartikan sebagai individu-individu dalam suatu organisasi
kewirausahaan yang bertujuan memberikan peran dan sumbangan yang berharga. Peran
dari sumber daya manusia sangat berpengaruh untuk mencapai tujuan organisasi.
Sumber daya manusia mencakup keseluruhan manusia yang ada dalam suatu
organisasi terutama dalam kewirausahaan.
Umumnya,
wirausaha lebih memilih sumber daya manusia yang telah memiliki pengalaman pada
bidangnya dan juga dapat berperilaku positif terhadap konsumen. Sumber daya
manusia yang tepat dengan pemilihan dengan baik, dapat membantu meningkatkan
produktivitas karyawan melalui pelatihan yang sesuai dengan posisi kerjanya.
1.1
Langkah-langkah
dalam Penyediaan Sumber Daya Manusia
Apabila
manajer akan melaksanakan kegiatan penyediaan sumber daya manusia dalam hal
berbagai posisi menjadi terbuka atau lowong, harus melalui beberapa langkah
secara berurutan. Ada empat langkah yang sebaiknya diikuti oleh manajer dalam
menyediakan sumber daya manusia yang tepat bagi organisasi kewirausahan, antara
lain:
Langkah 1 =
Perekrutan
Perekrutan merupakan penyaringan
awal dari calon sumber daya manusia untuk mengisi suatu posisi, dengan tujuan
memperoleh jumlah calon karyawan yang relatif lebih sedikit untuk menempati
posisi yang kosong. Wirausawan harus mengetahui beberapa hal dibawah ini
sehingga rekrutmen lebih efektif, sebagai berikut:
a. Jabatan
atau posisi yang akan diisi oleh calon karyawan,
b. Dimana
diperolehnya sumber daya manusia yang potensial,
c. Bagaimana
hukum mempengaruhi usaha perekrutan.
Langkah 2 = Seleksi
Seleksi merupakan proses pemilihan
individu yang akan disewa dari semua calon karyawan yang telah direkrut. Proses
seleksi berupa serangkaian tahap yang harus dilalui oleh calon karyawan atau
tenaga kerja untuk dapat disewa. Dua alat yang umumnya digunakan untuk membantu
proses seleksi, antara lain:
a. Ujian
(testing)
Testing
merupakan penelitian kualitas sumber daya manusia yang relevan untuk menjalan
tugas atau jabatan yang tersedian. Tujuan dari testing untuk meningkatkan keberhasilan pemilihan sumber daya
manusia yang sesuai bagi organisasi kewirausahaan. Test yang dilaksanakan
umumnya terbagi menjadi empat kategori, sebagai berikut:
1) Tes
bakat untuk mengukur potensi individu dalam melaksanakan beberapa tugas.
2) Tes
pencapaian untuk mengukur tingkat keterampilan atau pengetahuan yang dimiliki
oleh individu dalam bidang tertentu yang diperoleh melalui pelatihan dan
pengalaman nyata.
3) Tes
minat vokasional, untuk mengukur minat individu dalam melaksanakan berbagai
aktivitas dan diatur dengan asumsi bahwa orang-orang tertentu melaksanakan
tugas dengan baik disebabkan aktivitas tersebut menarik.
4) Tes
kepribadian untuk menguraikan dimensi kepribadian individu, seperti kematangan
emosional, subyektivitas, atau obyektivitas.
b. Pusat
penilaian (assesment centers)
Pusat penilaian merupakan peralatan
yang sering digunakan untuk membantu meningkatkan keberhasilan seleksi
karyawan, sekaligun alat bantu pada bidang-bidang seperti pelatihan sumber daya
manusia dan pengembangan organisasi kewirausahaan. Pusat penilaian merupakan
suatu program (bukan tempat), dimana peserta tergabung dalam sejumlah individu
dan kelompok latihan yang dibentuk untuk mensimulasi aktivitas-aktivitas
penting pada tingkat dimana peserta berharap untuk bisa mencapai tingkatan
tertentu.
Langkah 3 = Pelatihan
Pelatihan merupakan proses pengembangan
kualitas sumber daya manusia yang pada akhirnya akan membuat sumber daya
tersebut menjadi lebih produktif dan membantu pencapaian tujuan organisasional.
Pelatihan perlu diberikan kepada sumber daya manusia yang tepat pada organisasi
kewirausahaan, setelah dilakukan seleksi tenaga kerja. Tujuan dari pelatihan Tujuan
dari pelatihan adalah untuk meningkatkan produktivitas dari individu-individu
dalam mengerjakan tugas dengan cara mempengaruhi perilaku individu tersebut.
Langkah 4 = Penilaian
Hasil Kerja
Penilaian hasil kerja adalah proses
menelaah aktivitas produktif individu-individu dimasa lalu, gunanya untuk
mengevaluasi sumbangan yang dibuat dalam mencapai tujuan sistem manajemen. Penilaian
hasil kerja bersifat kontinyu dan dipusatkan pada sumber daya manusia yang
relatif baru maupun yang sudah berpengalaman dalam organisasi kewirausahaan.
Tujuan penilaian hasil kerja adalah untuk memberikan umpan balik pada
anggota-anggota organisasi kewirausaan mengenai seberapa baik menjadi lebih
produktif.
1.2 Teknik Pengembangan Keterampilan
Teknik
pengembangan ketrampilan dalam program pelatihan bisa dibagi menjadi dua
kategori luas, yakni:
a. Teknik
dalam jabatan untuk mengembangkan ketrampilan.
Teknik pengembangan keterampilan
merupakan campuran dari pengetahuan dan pengalaman yang berhubungan dengan
jabatan dalam menggunakan pengetahuan tersebut, serta termasuk choaching, perputaran posisi, dan komite
proyek khusus. Teknik pengembangan keterampilan biasanya tercantum pada
pelatihan dalam jabatan (on the job training).
Choahing merupakan kritik secara
langsung mengenai seberapa baik individu didalam melakukan suatu pekerjaan. Perputaran
posisi melibatkan perpindahan individu dari satu pekerjaan ke pekerjaan
lainnnya untuk memperoleh pengertian organisasi secara keseluruhan. Komite
proyek khusus melibatkan pemberian tugas tertentu kepada individu untuk
membagikan pengalaman kepada individu dalam bidang yang telah dirancang.
b. Teknik
ruang kelas untuk mengembangkan ketrampilan.
Teknik yang ditujukan pada pengembangan
ketrampilan dalam ruang kelas termasuk berbagai tipe permainan manajemen dan
suatu macam aktivitas permainan peranan. Format untuk permainan manjemen
membutukan suatu kelompok kecil dari siswa latihan untuk membuat dan kemudian
mengevaluasi berbagai keputusan manjemen. Sementara, format permainan peranan
umumnya melibatkan suatu tindakan dan tercermin atas berbagai masalah yang
berorientasi pada orang-orang dan harus dipecahkan dalam organisasi.
1.3 Motivasi dan Bentuk-bentuk Komunikasi
Motivasi
berasal dari kata motif (motive) yang berarti dorongan, sebab atau
alasan seseorang untuk melakukan sesuatu. Motivasi artinya sebagai keadaan
dalam diri individu yang menyebabkan berperilaku dengan cara menjamin
tercapainya suatu tujuan. Motivasi sekaligus menerangkan alasan orang-orang
berperilaku seperti yang dilakukan. Intinya semakin wirausahawan mengerti
perilaku anggota organisasi, semakin mampu mempengaruhi perilakuk tersebut, dan
membuatnya lebih konsisten dengan pencapaian tujuan organisasional. Model dari
motivasi yang telah dikembangkan terdiri dari tiga, antara lain:
1. Model
motivasi kebutuhan-tujuan.
Model ini dimulai dengan perasaan
kebutuhan individu, laly ditransformasi menjadi perilaku yang diarahkan untuk
mendukung pelaksanaan perilaku tujuan yang bertujuan mengurangi kebutuhan yang
dirasakan. Perilaku mendukung tujuan dan perilakukan tujuan ini berkelanjutan
sampai kebutuhan yang dirasakan telah sangat berkurang.
2. Model
ekspektasi motivasi Vroom.
Model ini mengatasi kerumitan
tambahan, yang didasarkan pada premis bahwa kebutuhan yang dirasakan
menyebabkan perilaku kemanusiaan, sekaligus kekuatan motivasi. Motivasi menurut model ekspektasi motivasi
Vroom ditentukan oleh 1. Nilai dari hasil menjalankan suatu perilaku yang
dirasakan, 2. Kemungkiann yang dirasakan bahwa perilaku yang dijalankan oleh
individu akan menyebabkan diperolehnya hasil. Apabila dua faktor tersebut
meningkat, maka individu cenderung menjalankan perilaku-perilaku yang
memaksimumkan balas jasa pribadi dalam jangka panjang.
3. Model
Porter-Lawler.
Model motivasi ini menggambarkan
uraian proses motivasi yang lebih lengkap, serta konsisten menerima premis
bahwa
a. Kebutuhan
yang dirasakan akan menyebabkan perilaku kemanusiaan.
b. Usaha
yang dilakukan untuk mencapai suatu tugas ditentukan oleh nilai balas jasa yang
dirasakan atau dihasilkan dari suatu tugas dan probabilitas bahwa balas jasa
tersebut akan menjadi nyata.
Komunikasi
adalah proses berbagi informasi dengan individu-individu lainnya. Komunikasi
merupakan ketrampilan manajemen yang sering digunakan dan sering disebut
sebagai satu kemampuan yang sangat bertanggung jawab bagi keberhasilan seorang
kewirausahawan. Aktivitas-aktivitas komunikasi dari para wirausahawan terjadi
dalam organisasi dan melibatkan pemberian informasi dengan anggota-anggota
organisasi lainnya. Seorang wirausahawan perlu menjadi komunikator yang efektif
dengan tidak hanya mengerti komunikasi antar pribadi, tetapi lebih kepada
komunikasi antara pribadi yang terjadi dalam sebuah organisasi. Bentuk-bentuk
komunikasi, antara lain:
1. Komunikasi
Interpersonal.
Wirausahawan perlu mengerti
bagaimana komunikasi interpersonal berjalan, serta gubungan antara umpan balik
dan komunikasi interpersonal agar menjadi komunikator interpersonal yang
berhasil. Wirausahawan yang akan memberikan pelaksanaan tugas tertentu kepada
bahawan akan menggnakan proses komunikasi dengan cara pertama akan menentukan
tepat tugas-tugas apa yang diharapkan akan dilaksanakan oleh bawahan.
Selanjutnya wirausahawan akan mentransmisikan berita kepada bawahan yang
mencerminkan pemberian tugas ini. Proses selanjutnya adalah bawahan akan
memcahkan sandi pesan yang ditransmisikan oleh wirausahawan untuk menentukan
maknanya dan kemudia merespon sebagaimana yang dipikirkannya.
2. Komunikasi
Interpersonal Verbal dan Non-Verbal.
Komunikasi non verbal adalah
pemberian informasi tanpa menggunakan kata-kata untuk menyandikan pikiran,
termasuk gerak isyarat, nada suara, dan ekspresi wajah. Sementara komunikasi
verbal, lebih menggunakan kata-kata tertulis maupun lisan untuk memberikan
informasi kepada orang lain. Wirausahawan hendaknya menggunakan komponen pesan
non verbal untuk melengkapi komponen pesan verbal. Pesan non verbal menekankan
atau memberi tekanan pada isi dari berita verbal. Pesan non verval juga bisa
digunakan untuk menambah isi baru pada pesan verbal.
3. Komunikasi
Organisasi Formal.
Komunikasi organisasional formal
merupakan komunikasi organisasional yang mengikuti bagan lini organisasi. Bagan
organisasi dapat menggambarkan hubungan diantara orang-orang dan jabatan serta
menunjukkan saluran komunikasi formal diantaranya.
4. Komunikasi
Organisasi Informal
Komunikasi organisasional informal
tidak mengikuti lini bagan organsisasi, dan biasanya mengikuti pola dari
hubungan pribadi diantara anggota organisasi. Jaringan komunikasi ini umumnya
ada karena anggota-anggota organisasi mempunyai keinginan untuk mengetahui
informasi yang tidak diberikan oleh komunikasi organisasional formal.
Kesimpulan
Kesimpulan
yang dapat diperoleh dari topik bahasan sumber daya manusia bagi organisasi
kewirausahaan, sebagai berikut:
1. Sumber
daya manusia yang tepat berkaitan pada individu-individu dalam organisasi
kewirausahaan yang memberikan sumbangan yang berharga pada pencapaian tujuan
organisasi kewirausahaan.
2. Ada
empat langkah yang sebaiknya diikuti manajer untuk menyediakan sumber daya
manusia yang tepat bagi organisasi kewirausaan saat posisi sedang terbuka atau
lowong. Langkah-langkahnya antara lain langkah pertama yaitu perekrutan,
langkah kedua yaitu seleksi, langkah ketiga yaitu pelatihan, dan langkah
keempat yaitu penilaian hasil kerja.
3. Teknik
pengembangan ketrampilan dalam program pelatihan terbagi menjadi dua, yaitu teknik
dalam jabatan untuk mengembangkan ketrampilan, serta teknik ruang kelas untuk
mengembangkan ketrampilan.
4. Model
dari motivasi yang telah dikembangkan terdiri dari tiga, antara lain motivasi
kebutuhan-tujuan, model ekspektasi motivasi Vroom, dan model Porter-Lawler.
5. Bentuk-bentuk
komunikasi, antara lain komunikasi interpersonal, komunikasi interpersonal
verbal dan non-verbal, komunikasi organisasi formal, dan komunikasi organisasi informal.
Daftar Pustaka
Buchori, Zainun. 2004. Manajemen dan Motivasi. Jakarta: Balai
Aksara.
Kurniati, Edy Dwi. 2015. Kewirausahaan Industri. Edisi 1, Cetakan
1. Yogyakarta: Deepublish.
Wiratmo,
Masykur. 1994. Kewirausahaan.
Jakarta: Universitas Gunadarma.