Minggu, 01 Desember 2013

Tugas 3 Tata Tulis dan Komunikasi Ilmiah

MAKALAH LAPORAN ILMIAH
OSMOSIS PADA SEL

D
i
s
u
s
u
n

O
l
e
h

          Nama    : ARIF JUNISMAN MENDROFA
                                    Kelas     : XII IPA 1 


SMA NEGERI 1 GUNUNGSITOLI
T.P. 2012/2013

-------------------------------------------------------------------------------------------------


KATA PENGANTAR
            Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas rahmat dan karunia-Nya dapat menyelesaikan penelitian dan laporan penelitian mengenai “Peristiwa Osmosis Pada Sel Berukuran Besar”. Pada laporan ini, ditampilkan hasil data penelitian serta analisanya, dan penulis mengambil beberapa kesimpulan dari hasil analisa yang telah dilakukan.
            Penulis mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan ini, diantaranya:
1.    Ibu Kurnia selaku pengajar mata pelajaran Biologi SMA Negeri 1 Gunungsitoli.
2.    Teman-teman kelas XII IPA 1 yang ikut membantu dalam pelaksanaan penelitian maupun proses penyelesaian laporan ini.
Namun, penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan maupun pembahasan hasil percobaan dalam laporan ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca agar penulisan berikutnya lebih baik lagi sehingga dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca secara umum.
 -------------------------------------------------------------------------------------------------
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1.    Latar belakang
1.2.    Rumusan masalah
1.3.    Tujuan penelitian
1.4.     Manfaat penelitian
1.5      Hipotesis
BAB II LANDASAN TEORI
2.1.    Sel
2.2.    Cuka
2.3.     Cangkang Telur
2.4.     Air
2.5.     Faktor-Faktor
2.6.      Peristiwa Osmosis
BAB III METODE PENELITIAN
3.1.    Alat dan Bahan
3.2.   Langkah Kerja
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.  Kelompok Percobaan
4.2.  Tabel Hasil Pengamatan
4.3.  Hasil Pengamatan
BAB V PENUTUP
5.1.   Kesimpulan
5.2.    Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
 --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Penelitian mengenai osmosis ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana proses osmosis tersebut berlangsung pada sel berukuran besar.
          Pada sel dapat dibedakan menjadi transport pasif dan transport aktif. Transport pasif tidak memerlukan energi, sedangkan transport aktif memerlukan energi. Transport pasif dapat dibedakan menjadi difusi dan osmosis.  Sedangkan transport aktif meliputi transport pompa ion, endositosis, dan eksositosis. Osmosis merupakan perpindahan zat-zat terlarut dari konsentransi rendah ke konsentrasi yang lebih tinggi.
          Penulis menganggap bahwa meneliti tentang proses osmosis menarik. Oleh karena itu, penulis meneliti lebih jauh mengenai proses osmosis, yaitu pada telur ayam yang telah direndam dalam cuka dan yang masih seperti sedia kala. Penelitian dimulai tanggal 20 September 2012.

1.2. Rumusan Masalah
              Osmosis merupakan perpindahan zat-zat terlarut dari konsentransi rendah ke konsentrasi yang lebih tinggi. Rumusan masalah sebagai berikut :

ADAKAH PROSES OSMOSIS PADA TELUR YANG MEMILIKI CANGKANG DAN YANG CANGKANNYA TELAH DIRENDAM DALAM CUKA JIKA DIRENDAM AIR ?

1.3. Tujuan Penelitian
          Tujuan melakukan eksperimen ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses osmosis yang terjadi di telur.

1.4. Manfaat Penelitian
            Melatih keterampilan siswa dalam menyusun dan menyelesaikan penelitian secara ilmiah.

1.5. Hipotesis
            Telur yang sebelumnya tidak direndam air cuka tidak akan mengalami osmosis karena terhalang oleh cangkang sedangkan telur yang telah direndam air cuka akan mengalami osmosis karena cangkangnya telah bereaksi dengan asam cuka.


----------------------------------------------------------------------------------- 

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Sel
Sel merupakan unit terkecil makhluk hidup, berarti di dalam sel terdapat bagian-bagian yang berperan dalam melakukan aktivitas hidup sel. Unit berarti bagian terkecil dari sesuatu yang dapat berdiri sendiri. Seperti halnya keluarga merupakan unit sosial yang paling kecil dalam kelompok hidup di masyarakat. Keluarga-keluarga akan membentuk desa. Begitu pula sel. Jutaan sel yang berukuran kecil menyusun tubuh makhluk hidup.                     
            Ukuran dan Bentuk Sel
Sel mempunyai ukuran dan bentuk yang bervariasi. Umumnya ukuran sel adalah mikroskopis. Sebagai contoh pada ovum manusia mempunyai diameter 100P, erytrosit 10P, bakteri 1P, dan virus 0,1P dan sel-sel lain berkisar 0,4P sampai 10P.
Telur ayam atau telur burung adalah sebuah sel di mana yang disebut sel adalah vitellusnya. Jika diperhatikan ini adalah ukuran sel yang sangat besar, itulah sebabnya, ukuran rata-rata dari sel sangat sukar ditentukan.
Sesuai dengan fungsinya maka bentuk sel itu menunjukkan variasiyang bermacam-macam. Pada umumnya bentuk sel pada tumbuhan adalah segi empat memanjang atau segi enam, misalnya sel-sel epidermis,sel-sel parenkim. Di samping itu pada bagian kayu sel-selnya berbentukserabut (sklerenkim) dan bulat (kolenkim).
Bentuk sel pada hewan dan manusia juga bermacam-macam, terutama sel-sel jaringan kulit tepi, kita kenal antara lain:
1. Selapis sel bulat pipih disebut sel squamosa simplek.
2. Sel bulat pipih berlapis disebut squamosa komplek.
3. Sel berbentuk kubus disebut kuboid.
4. Sel berbentuk segi empat disebut kolumner.

2.2. Cuka
Asam asetat, asam etanoat atau asam cuka adalah senyawa kimia asam organik yang dikenal sebagai pemberi rasa asam dan aroma dalam makanan. Asam cuka memiliki rumus empiris C2H4O2. Rumus ini seringkali ditulis dalam bentuk CH3-COOH, CH3COOH, atau CH3CO2H. Asam asetat murni (disebut asam asetat glasial) adalah cairan higroskopis tak berwarna, dan memiliki titik beku 16.7°C. Asam asetat merupakan salah satu asam karboksilatpaling sederhana, setelah asam format. Larutan asam asetat dalam air merupakan sebuah asam lemah, artinya hanya terdisosiasi sebagian menjadi ion H+ dan CH3COO-. Asam asetat merupakan pereaksi kimia dan bahan baku industri yang penting. Asam asetat digunakan dalamproduksi polimer seperti polietilena tereftalat, selulosa asetat, dan polivinil asetat, maupun berbagai macam serat dan kain. Dalam industri makanan, asam asetat digunakan sebagai pengatur keasaman. Di rumah tangga, asam asetat encer juga sering digunakan sebagai pelunak air. Dalam setahun, kebutuhan dunia akan asam asetat mencapai 6,5 juta ton per tahun. 1.5 juta ton per tahun diperoleh dari hasil daur ulang, sisanya diperoleh dari industri petrokimia maupun dari sumber hayati.


2.3. Cangkang Telur
           
Cangkang telur memiliki rumus kimia CaCOyang nantinya CaCO3 ini dapat bereaksi dengan larutan CH3COOH atau asam cuka.

2.4. Air
          Air memiliki rumus kimia  H2O yang mana larutan ini tidak bias bereaksi dengan cangkang telur atau CaCO3.

2.5. Faktor-Faktor

Description: C:\Users\PC\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.pngCaCO+ 2 CH3COOH               --->          Ca(CH3COO)2 + CO2 +H2O . Itulah mengapa cangkang telur bisa larut terhadap cuka. Sedangkan jika direaksikan CaCO3  dengan H2O maka tidak menghasilkan hasil reaksinya.

2.6. Peristiwa Osmosis

Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Membran semipermeabel harus dapat ditembus oleh pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran. Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat secara buatan dengan meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian dengan konsentrasi yang lebih encer. Gaya per unit luas yang dibutuhkan untuk mencegah mengalirnya pelarut melalui membran permeabel selektif dan masuk ke larutan dengan konsentrasi yang lebih pekat sebanding dengan tekanan turgor. Tekanan osmotik merupakan sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini bergantung pada konsentrasi zat terlarut, dan bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri.

-----------------------------------------------------------------------------------

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang kami gunakan pada penelitian antara lain sebagai berikut :
1.      Telur ayam 2 butir
2.      Air ( aquades )
3.      Cuka
4.      Tali ( benang )
5.      Wadah
6.      Penutup wadah
7.      Gelas beker
8.      Penggaris
9.   Buku dan Alat Tulis
3.2 Langkah Kerja

1.      Letakkan satu butir telur ayam dalam gelas beker yang berisi cuka dan biarkan selama dua hari dalam keadaan tertutup.
2.      Setelah dua hari , kupaslah kulit telur yang telah direndam dalam cuka dengan seutas tali secara hati - hati.
3.      Ukurlah panjang dan lebar telur tersebut.
4.      Catatlah ukuran kedua telur tersebut dalam tabel.
5.      Letakkan kedua telur ke dalam sebuahwadah berisi air. Tutuplah wadah tersebut tersebut dengan plastik dengan tujuan mengurangi penguapan. Biarkan selama 3 hari.
6.      Ambil kedua telur dan ukur panjang dan lebar keduanya.

----------------------------------------------------------------------------------- 

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Kelompok Percobaan

Sampel 1 : Perlakuan terhadap telur yang direndam cuka selama 2 hari
Sampel 2 : Perlakuan terhadap telur yang masih sempurna cangkangnya

4.2. Tabel  Hasil  Pengamatan
Sebelum direndam air :
Sampel
Ukuran Panjang
Ukuran Lebar

Telur yang direndam dalam cuka selama 2 hari dan diambil cangkangnya
26 cm
22cm

Telur yang sebelumnya tidak direndam dalam cuka dan tidak diambil cangkangnya
22 cm
19 cm

            Setelah direndam air selama 3 hari :
Sampel
Ukuran Panjang
Ukuran Lebar
Telur yang direndam dalam cuka selama 2 hari dan diambil cangkangnya
33 cm
26 cm

Telur yang sebelumnya tidak direndam dalam cuka dan tidak diambil cangkangnya
21 cm
19 cm


4.3. Hasil Pengamatan
Telur yang direndam dalam cuka mengalami osmosis sedangkan telur yang sebelumnya tidak direndam dalam cuka tidak mengalami peristiwa osmosis. Hal ini dibuktikan dengan membesarnya telur yang sebelumnya telah direndam cuka.

----------------------------------------------------------------------------------- 


BAB V
PENUTUP


5.1. Kesimpulan

Peristiwa osmosis hanya dialami oleh telur yang sebelumnya direndam cuka selama 2 hari, sedangkan telur yang cangkangnya masih sempurna tidak mengalami peristiwa osmosis. Cangkang telur akan larut terhadap CH3COOH atau asam cuka dan tidak larut terhadap H2O atau akuades. Peristiwa osmosis terjadi terkonsentrasinya air kepada kandungan dalam telur yang tidak terhalang CaCO3 atau cangkang telur sedangkan tidak terjadi jarena air terhalang oleh CaCO3.

5.2. Saran
          Sebaiknya penelitian ini dilaksanakan lebih dari 2 hari untuk mengetahui lebih detail lagi peristiwa osmosis yang terjadi, dan perlunya ketelitian dan keaktifan dalam mengamati peristiwa osmosis yang terjadi pada telur sebagai median sehingga data hasil pengamatan tidak salah.


-------------------------------------------------------------------------


DAFTAR PUSTAKA

Mien A, Rifai. 2004. Kamus Biologi. Jakarta : Balai Pustaka
Syamsuri, Istamar. 2004. Biologi untuk SMA kelas 3A. Malang : Erlangga




--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Nama : ARIF JUNISMAN MENDROFA
Kelas : 1 ID 07
NPM : 314 13 323



Tidak ada komentar:

Posting Komentar