Jumat, 23 September 2016

Tugas 1 Kewirausahaan

Tugas 1 Kewirausahaan

1.  Berikut akan dijelaskan pengertian dari wirausaha atau saat ini dikenal dengan sebutan entrepreneur.
Wirausaha atau entrepreneur yang berasal dari kata bahasa Perancis entreprendre yang berarti melakukan atau mencoba sebuah kemampuan yang di dalamnya termasuk dalam artian ‘usaha’, aktivitas, aksi, tindakan dan lain sebagainya untuk menyelesaikan suatu tugas. Arti atau makna dari wirausaha yang diketahui sekarang ini diawali oleh pemikiran dari studi yang dilakukan oleh para ekonom terkemuka pada abad ke 18 dan ke 19 (Frinces, 2009).
Asal kata wirausaha dalam bahasa Indonesia merupakan gabungan dari kata “wira” yang artinya gagah berani dan perkasa, serta dari kata “usaha”, sehingga secara harfiah wirausahawan diartikan sebagai orang yang gagah berani atau perkasa dalam berusaha (Riyanti, 2003).
Priyono dan Soerata (2005), menyimpulkan bahwa wirausahawan berarti orang yang berjuang dengan gagah di atas kemampuan sendiri, berani, juga luhur dan pantas diteladani dalam bidang usaha.  Josseph C. Schumpeter juga menyatakan bahwa seorang wirausaha adalah orang yang mampu menghancurkan keseimbangan pasar yang baru dan mengambil keuntungan-keuntungan atas perubahan-perubahan tersebut.
Drucker (1985) mengartikan kewirausahaan sebagai semangat, kemampuan, sikap dan perilaku individu dalam menangani usaha (kegiatan) yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi, dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.
Hisrich dan Brush (dalam Winardi, 2003) menyatakan bahwa kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang berbeda nilainya dengan jalan mengorbankan waktu dan upaya yang diperlukan untuk menanggung resiko finansial, psikologikal serta sosial dan menerima hasil-hasil berupa imbalan moneter dan kepuasan pribadi sebagai dampak dari kegiatan tersebut.
Berdasarkan definisi yang disebutkan di atas, maka dapat diketahui bahwa wirausaha adalah pribadi yang kreatif, dinamis dan inovatif, berkomitmen tinggi dan berani mengambil berbagai jenis risiko, serta menghadapi semua tantangan yang tidak dapat diprediksi atau diramalkan sebelumnya untuk menjalankan usaha sendiri demi mencapai sukses.

2.        Berikut karakteristik yang dimiliki oleh wirausahwan atau entrepreneur.
Priyono dan Soerata (2005), mengatakan bahwa wirausahawan mempunyai sifat-sifat kewirausahaan seperti keberanian mengambil resiko, keutamaan dan keteladanan dalam menangani usaha dengan berpijak pada kemauan dan kemampuan sendiri.
Bygrave (dalam Ifham, 2002) mengemukakan beberapa karakteristik seorang disebut wirausahawan, yaitu:
a.    Mimpi (dreams), yakni memiliki visi masa depan dan kemampuan mencapai visi tersebut.
b.      Pelaku (doers), yakni melaksanakan secepat mungkin.
c.    Dedikasi (dedication), yakni berdedikasi total, tidak kenal lelah.
d.   Ketegasan (decisiveness), yakni tidak menangguhkan waktu dan membuat keputusan dengan cepat.
e.    Ketetapan hati (determination), yakni komitmen total, juga pantang menyerah.
f.     Kesetiaan (devotion), yakni mencintai apa yang dikerjakan.
g.    Terperinci (details), yakni menguasai rincian yang bersifat kritis.
h.    Nasib (destiny), yakni bertanggung jawab atas nasib sendiri yang hendak dicapainya.
i.      Uang (dollars), yakni kaya bukan motivator utama, uang lebih berarti sebagai ukuran sukses.
j.      Distribusi (distributif), yakni mendistribusikan kepemilikan usahanya kepada karyawan kunci yang merupakan faktor penting bagi kesuksesan usahanya.

Sementara menurut Z.Heflin Frinces (2004 dan 2008), karakteristik yang digambarkan dari seorang wirausaha sekaligus merupakan elemen penting dari kualitas diri seorang wirausaha, serta memberikan gambaran yang cukup jelas bahwa seorang wirausaha berbeda dibanding dengan kualitas lain yang bukan seorang wirausaha.  Karakteristik seorang wirausaha tersebut menurut Z.Heflin Frinces (2004 dan 2008) antara lain:
a.     Kreatif.
b.    Inovatif.
c.     Berani mengambil risiko.
d.    Mau melakukan perubahan,
e.     Cekatan.
f.     Berproduksi secara efisien, efektif dan produktif.
g.    Cepat dan tepat dalam membuat keputusan dan melakukan tindakan.
h.    Kemampuan menghitung secara cepat dan tepat kemungkinan yang menguntungkan terhadap akan dieksploitasinya potensi, sumber daya dan peluang yang ada.

3.   Menurut saya hubungan jurusan Teknik Industri dengan mempelajari kewirausahaan yakni dikarenakan Teknik Industri mencakup bidang teknik dan ilmu yang luas seperti bidang desain, perbaikan dan pemasangan dari sistem integral yang terdiri dari manusia, bahan- bahan, informasi, peralatan dan energi. Melalui teknik yang luas dan tidak terfokus pada wilayah spesifik tersebut serta bekal materi-materi perkuliahaan dalam merancang industri termasuk dalam mengaturnya, maka dapat digunakan untuk memulai bisnis sebagai wirausahaan dan tidak hanya mengenai manufaktur tapi tetap menggunakan prinsip yang sama. Perlu diketahui, adanya materi kewirausahaan sangat membantu lulusan Teknik Industri serta membentuk pemikiran baru bahwa lulusan Teknik Industri tidak selamanya mengharapkan pekerjaan dari suatu perusahaan manufaktur atau jasa, tetapi berpotensi dalam membuka dan mengembangkan usaha atau bisnis sendiri sehingga menciptakan lapangan kerja baru bagi lingkungannya.
Mahasiswa Teknik Industri juga harus mengetahui suatu proses untuk memperbaiki performansi keseluruhan dari sistem yang dapat diukur dari ukuran-ukuran ekonomi, pencapaian kualitas, dampak  terhadap lingkungan serta manfaat bagi kehidupan manusia sehingga sistem tersebut dapat berjalan dengan produktif, efektif, dan efesien. Adanya potensi entrepreneurship pada mahasiswa Teknik Industri harus di dukung oleh materi kewirausahaan serta kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar untuk mencari setiap peluang menuju sukses, kreativitas untuk memikirkan sesuatu yang baru, dan juga inovasi-inovasi baru. Materi kewirausahaan membantu mahasiswa Teknik Industri mempelajari bahwa seseorang untuk menjadi wirausahawan (entrepreneur) harus mampu menciptakan bisnis baru dengan mau mengambil risiko dan ketidakpastian demi mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi berbagai peluang penting untuk menggabungkan sumber daya yang diperlukan untuk mengoptimalisasikan sumber daya tersebut.


Sumber:
Drucker, P.F. 1985. Innovation and Entrepreneurship: Practice and Principles. Heinneman: London.
Ifham, A. 2002. Hubungan Kecerdasan Emosi dengan Kewirausahaan Pada Mahasiswa. Jurnal Psikologi No. 02. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.
Priyono, S. & Soerata, M. 2005. Kiat Sukses Wirausaha. Yogyakarta: Palem.
Riyanti, Benedicta Prihatin Dwi. 2003. Kewirausahaan Dari Sudut Pandang Psikologi Kepribadian. Jakarta: Grasindo.
Winardi, J. 2003. Entrepreneur & Entrepreneurship. Jakarta: Prenada Media.
Z. Heflin Frinces. Juni 2009. Globalisasi: Respons Terhadap Krisis Ekonomi Global. Yogyakarta: Mida Pustaka
…………………. Januari 2009. Kepemimpinan Berbasis Kewirausahaan. Yogyakarta: Mida Pustaka.
…………………. Novermber 2008. Manajemen Reformasi Birokrasi. Yogyakarta: Mida Pustaka.
…………………. Agustus 2007. Strategi: Konsepsi Memenangkan Perang Bisnis. Yogyakarta: Mida Pustaka.
…………………. November 2006. Manajemen Stratejik: Resep Daya Saing dan Unggul, Yogyakarta: Mida Pustaka.
…………………. 2004. Kewirausahaan dan Inovasi Bisnis. Yogyakarta: Darussalam.

Nama : Arif Junisman Mendrofa
NPM : 314 13 323
Kelas : 4ID06